Hadi Culik Keponakan Karena Sakit Hati Terhadap Kakak Ipar
Pria berperawakan pendek gempal itu tega menculik keponakannya sendiri, RNS (10), yang masih kelas 5 SD.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Polisi menggelandang Hadi Sunyoto (26), ke markas Polres Blitar Kota, Selasa (12/12) malam.
Pria berperawakan pendek gempal itu tega menculik keponakannya sendiri, RNS (10), yang masih kelas 5 SD.
"Tersangka kami tangkap di sebuah kamar kos di dekat Terminal Arjosari, Kota Malang, sore kemarin. Dia (tersangka) menyekap korban di kamar kos itu," kata Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono, Rabu (13/12/2017).
Baca: Kumpul Kebo Selama 3 Bulan Bersama Istri Orang, Bagus Bonyok Dihakimi Warga di Terminal
Baca: Guru Honorer Cantik Ini Nyambi Jadi Biduan Kampung
Penangkapan Hadi berdasarkan laporan Ismawati (41), warga Dusun Sumberjo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Selasa (12/12).
Ismawati yang merupakan kakak ipar Hadi melapor anaknya telah diculik pelaku.
Peristiwa penculikan terjadi Senin (11/12/2017) sore.
Saat itu, Ismawati bersama putranya, RNS, berkunjung ke rumah saudaranya, Dewi juga di Dusun Sumberjo.
Ketika berada di rumah Dewi, Ismawati dihubungi Hadi.
Hadi menanyakan posisi Ismawati. Tak lama kemudian Hadi mendatangi Ismawati di rumah Dewi.
Ketika Hadi datang RNS sedang bermain kelereng di halaman rumah Dewi.
Lalu Hadi menghampiri Ismawati sebentar di rumah Dewi. Setelah itu, Hadi meminta izin ke Ismawati mengajak RNS keluar sebentar.
Hadi beralasan mengajak RNS untuk menjemput anaknya, Cinta di rumah kakeknya juga di Dusun Sumberjo.
Setelah itu, Hadi tidak kembali lagi. Ternyata dia tidak mengajak RNS menjemput anaknya di rumah kakeknya.
Dia membawa kabur RNS. Ismawati yang khawatir berusaha menghubungi Hadi.
Saat dihubungi melalui ponsel, Hadi menjawab : Mbak iki anakmu tak gowo, lek bojoku kok balekne, RNS yo tak balekne, lek ora RNS iso tak pateni (mbak ini anakmu tak bawa, kalau istriku kamu kembalikan, RNS juga tak kembalikan, kalau tidak RNS bisa saya bunuh).
Mendengar jawaban itu, Ismawati panik. Dia segera memberitahukan masalah itu ke keluarga.
Selanjutnya, Ismawati melaporkan kasus itu ke polisi.
"Begitu mendapat laporan kami langsung melacak keberadaan pelaku. Ternyata pelaku kabur membawa korban ke Malang," ujar AKP Heri Sugiono.
Polisi segera memburu pelaku ke Malang. Mulai siang polisi menyisir sejumlah tempat kos di Kota Malang.
Polisi mendapat informasi pelaku menyewa kamar kos di sekitar Terminal Arjosari, Kota Malang.
Menurut Heri, aksi penculikan itu dilatarbelakangi rasa sakit hati. Pelaku sakit hati terhadap ibu korban, Ismawati.
Ibu korban merupakan kakak dari istri pelaku. Pelaku sakit hati karena korban memberangkatkan istrinya menjadi TKW di Singapura.
Pelaku ingin Ismawati mengembalikan istrinya ke Indonesia.
"Pelaku memberi waktu ke ibu korban selama dua minggu untuk memulangkan istrinya ke Indonesia. Kalau tidak korban akan dibunuh," katanya. (Samsul Hadi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.