Kisah Beberapa Detik yang Menyelamatkan Nunu dari Runtuhan Tembok dan Beton
Nunu Nugroho (29) tampak memandangi bagian ruangan rumah yang sudah berantakan dan sudah tak memiliki atap.
Editor: Sugiyarto
Jarak dari ruangan keluarga dan gerbang rumah adalah sekira 10 meter.
Sebelum bagian gerbang, Nunu harus melewati dulu bagian ruangan yang digunakan sebagai garasi motor itu.
"Beberapa detik setelah saya ke luar gerbang. Atap di ruangan garasi motor ambruk. Tertimpa tembok dan beton dari bangunan di samping yang sedang dibangun," ujar Nunu, kepada Tribun Jabar, Sabtu (16/12/2017).
Nasib baik masih menghampirinya. Terlambat saja beberapa detik menyelamatkan diri, dia tentu akan tertimpa reruntuhan itu.
Akibat ambrolnya atap di ruangan garasi, dua sepeda motor milik Nunu mengalami kerusakan.
Sebuah motor matic mengalami kerusakan pada bodi depan, sedangkan, sebuah motor bebek mengalami kerusakan pada jok dan bodi bagian belakangnya.
Nunu beserta istri dan anak serta warga lainnya menunggu di luar rumah sampai pukul 03.00 WIB, sampai listrik kembali menyala.
Saat itu, kondisi gelap gulita karena aliran listrik di Karangnunggal padam.
"Saya langsung menunggu di rumah tetangga. Karena rumah kontrakan ini kan sudah berantakan. Reruntuhan tembok-temboknya juga sampai ke ruangan selain ruangan garasi, masuk ke ruangan televisi juga," ujar Nunu.
Akhirnya, pada Sabtu (16/12/2017), ibu kandung Nunu, Idah Jubaedah (58), datang menengok putra, cucu, menantunya.
"Saya dari Pangandaran tadi pagi. Dapat kabar rumah kontrakan yang ditempatinya ambruk. Saya langsung melihat ke sini. Eh, pas ditemuin tadi pagi anak saya sedang asyik maen tab. Untung anak saya selamat," kata Idah kepada Tribun Jabar.
Ke depannya, Nunu mengaku masih bingung akan tinggal di mana.
"Kemungkinan pindah. Padahal saya mengontrak di sini untuk satu tahun. Ini baru ditempati delapan bulanan," kata Nunu sembari memandangi reruntuhan tembok dan beton.