Rumah Ponikem yang Rusak Akibat Longsor Akhirnya Direlokasi
Sebuah rumah di Desa Sawahan, Ponjong yang mengalami kerusakan akibat diterjang longsor, Selasa (28/11/2017) akhirnya direlokasi.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Tris Jumali
TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Kejadian bencana alam akibat cuaca buruk yang melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Gunungkidul termasuk Desa Sawahan beberapa waktu terakhir ini mengakibatkan kerusakan infrastruktur sekaligus rumah warga, Minggu (17/12/2017).
Sebuah rumah di Desa Sawahan, Ponjong yang mengalami kerusakan akibat diterjang longsor, Selasa (28/11/2017) akhirnya direlokasi karena lokasi rumah tersebut yang berada di tempat rawan.
Dua kepala keluarga yang menempati rumah tersebut, yaitu Ponikem (46) dan Palino (44) terpaksa harus meninggalkan rumahnya.
"Rumah Ponikem saat ini direlokasi di tanah pekarangan yang tidak jauh dari rumah semula. Dibantu oleh warga yang bergotong-royong membangun kembali rumahnya," kata Kepala Dusun Sawur, Supriyono, dikutip dari laman resmi Desa Sawahan belum lama ini.
Baca: Hari Ini Dilantik, Berapa Harta Kekayaan Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie?
Relokasi rumah tersebut selain dilakukan dengan kerja bakti masyarakat juga dibantu oleh relawan dan TNI.
Tidak hanya relokasi rumah, puluhan warga yang terdampak bencana diakuinya juga telah mendapatkan bantuan baik dari pemerintah maupun swasta.
Kepala Desa Sawahan, Suprapto berharap agar tahun anggaran 2018 nanti dapat mengalokasikan dana bagi korban yang terdampak bencana berupa stimulan pembangunan rumah layak huni.
"Kami akan usahakan untuk alokasi anggaran perbaikan rumah warga yang rusak," katanya.
Pemerintah Desa Sawahan berkomitmen untuk menuntaskan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sejak tahun 2015.
Sebanyak 216 RTLH disapu bersih melalui program BSPS Kementerian Pupera.
Baca: Pemakaman Polisi Tampan yang Tewas Tersambar Kereta Api Dipenuhi Para Pelayat
Sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) 2018 akan dialokasikan 10 rumah tidak layak huni yang akan disasar melalui Dana Desa (DD).