Empat Pelajar Alami Gangguan Jiwa Gara-gara Kecanduan Pil Double L
Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tulungagung tengah merehabilitasi empat pelajar yang kecanduan pil double L.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tulungagung tengah merehabilitasi empat pelajar yang kecanduan pil double L.
Empat siswa itu mengalami gangguan jiwa karena ketergantungan pada obat tersebut.
Empat siswa itu menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sumberporong, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang dan di Rumah Sakit Khusus Hayunanto Medical Center (RSK HMC) Malang.
Sebelumnya empat siswa itu melapor ke BNNK dan minta untuk direhabilitasi.
"Awalnya mereka mengaku kecanduan sabu-sabu. Namun setelah menjalani assesment, terbukti yang mereka konsumsi adalah pil dobel L," terang Kasi Rehabilitasi BNNK Tulungagung, Yhuli Antoro, Senin (18/12/2017).
Para pelajar itu sudah kecanduan pil dobel L. Rata-rata mereka sudah mengonsumsi pil memabukkan ini sejak SD.
Saat ini dosis yang mereka minim 10 butir sekali tenggak.
Baca: Megawati Pilih Andi Rahman Cagub Riau karena Berprestasi dan Peduli Lingkungan
Bahkan ada yang sehari mereka mengonsumsi hingga dua kali. Dampak buruknya obat ini mempengaruhi kejiwaan mereka.
Namun setelah 10 hari mendapat perawatan, kondisi mereka mulai pulih.
"Biasanya butuh 15 hari perawatan. Tapi kemarin setelah 10 hari kami jenguk, kondisinya sudah sangat baik. Mereka sadar dan bertekad berhenti mengonsumsi narkoba," ucap Yhuli.
BNNK menargetkan ada 30 pecandu yang direhabilitasi selama 2017. Namun hingga kini sudah ada 40 pecandu yang datang dan minta direhabilitasi.
BNNK Tulungagung juga mempunyai lembaga rehab yang digandeng.
Antara lain Puskesmas Bangunjaya, RSUD dr Iskak, dan RS Satiti.
Di Puskesmas Bangunjaya, dari 2 target yang dibebankan, ada dua pecandu yang direhab. Di RSUD dari lima target, ada lima pecandu yang direhabilitasi.
Sementara di RS Satiti dari 10 yang ditergetkan, ada 9 pecandu yang direhabilitasi. Sisanya para pecandu menjalani rehab di RSJ Lawang dan RSK HMC.
"Yang RSUD dr Iskak kebanyakan kelompok waria. Tapi rehabiliasinya tidak tuntas, karena pecandunya kabur," tutur Yhuli.