Kata 'Gigolo Batam' Banyak Dicari di Google, Ada Apa Sih?
Setelah ditangkap, pria ini langsung digelandang ke kos-kosannya di kawasan Windsor, Lubukbaja untuk mencari sejumlah bukti.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM -- Satu pekan terakhir, ada hal menarik soal Batam yang paling dicari orang di mesin pencari Google.
Kata itu bukan soal HP, elektronik, maupun industri seperti pekan-pekan sebelumnya.
Kata yang paling dicari sepekan ini soal Batam di Google adalah "Gigolo Batam".
Penelusuran Tribun Batam pada Google Trend khusus areal Batam menunjukan, kata "Gigolo Batam" menempati posisi teratas dengan jumlah pencarian kurang lebih 750-an kali.
Baca: Deli Cinta tewas Mengenaskan, Suaminya Dikabarkan Berada di Anambas untuk Berlayar
Baca: Ibu Muda Cantik Ini Tewas Dibunuh, Sang Suami Tak Datang Hingga Jenazah Dimakamkan
Puncak pencarian kata tersebut terjadi pada Minggu (24/12/2017), yakni sebanyak 100 kali pencarian.
Tingginya pencarian soal "Gigolo Batam" ini sejalan dengan kejadian yang sedang berlangsung di Batam selama sepekan ini, dimana dua kasus yang menghebohkan terkait dengan praktik gigolo di Batam.
Kedua kasus tersebut adalah :
1. Gigolo Khusus Pria
Kasus pertama soal gigolo pekan ini adalah melibatkan Febri Maulana (23), seorang gigolo yang khusus melayini seks sejenis.
Konsumennya rata-rata adalah pria beristri di Batam.
Kasus ini mencuat setelah Febri ditangkap polisi karena melakukan penipuan.
Pria ini tidak membayar hotel tempatnya menginap sehingga diperkarakan ke polisi oleh pihak hotel.
Kepada polisi, Febri mengaku sedangaja datang ke Batam karena menerima orderan melalui sebuah aplikasi di ponsel berbasis Androidnya.
Ia datang ke Batam sepekan lalu, tepatnya Kamis (14/12/2017) menggunakan penerbangan langsung.
Setiap di Batam ia pun langsung langsung cek ini ke hotel sesuai kesepakatan order dengan pelanggannya.
"Saya gigolo, saya datang ke sini bawa tamu saya," kata dia hadapan jurnalis di Mapolsek Batuampar, Batam, Rabu (21/12/2017).
Ia juga mengaku telah melayani tiga orang pria berbeda selama tiga hari di Batam sebelum ditangkap oleh polisi dari Polsek Batuampar.
"Saya gigolo, gak suka perempuan. Datang ke Batam karena ada pesanan tiga tamu," sebutnya.
Untuk sekali kencan, ia memasang tarif Rp 5 juta.
Tamu-tamu itu dilayani di dua hotel tempat dia menginap sebelumnya, yakni di hotel Novotel, dan hotel Pasific.
Ketika hendak berpindah ke hotel Planet Holiday, Febri dilaporkan ke polisi karena diduga melakukan penipuan.
Ia pun ditangkap polisi pada Sabtu (16/12/2017) untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Dan belakangan, polisi mengungkap, Febri juga melakukan penipuan terhadap dua hotel, Novotel dan Pacific, karena ia tidak membayar kamar yang digunakannya dan mengambil beberapa barang milik hotel.
Kanit Reskrim Polsek Batu Ampar, Iptu Ferry Supriadi di Batam mengatakan, penipuan yang dilakukan adalah tidak membayar uang sewa kamar di tiga Hotel tersebut.
"Kerugian 3 Hotel tersebut berjumlah puluhan juta. Untuk Hotel Pasifik sebesar Rp. 6500.000, Hotel Novotel Rp. 9.000.000, dan Hotel Planet Holiday sejumlah Rp. 8.800.000," katanya, Rabu (20/12/2017).
Mudus penipuan yang digunakan pelaku, Kata Ferry dengan mengelabui pihak resepsionis bahwa sudah melakukan pembayaran melalui transfer M-Banking.
"Jadi saat pelaku melakukan cekin, menunjukan ke resepsionis bahwa ada bukti SMS M-Banking yang sudah di transfer ke Hotel tempat pelaku menginap," ujar dia.
Kini, Febri harus meringkuk di balik jeruji besi Polsek Batuampar atas penipuan yang dilakukannya.
2. Gigolo Terlibat Pembunuhan
Kasus kedua yang sampai kini masih menghebohkan adalah yang dilakukan Dedi Pubrianto.
Pria ini ditangkap polisi, Sabtu (25/12/2017) malam karena diduga menjadi pelaku pembunuhan Deli Cinta Sihombing, seorang ibu rumah tangga muda yang ditemukan tewas dengan tangan dan kaki terikat di kediamannya, Tanjunguncang, Kamis (21/12/2017) pagi.
Polisi berhasil menangkap Dedi di dekat Sky Hotel, Batam Centre, Sabtu (23/12/2017) malam.
Setelah ditangkap, pria ini langsung digelandang ke kos-kosannya di kawasan Windsor, Lubukbaja untuk mencari sejumlah bukti.
Polisi mengamankan sejumlah barang-barang milik korban, yakni televisi LED 32 inch serta mobil korban, Daihatsu Terios.
Di sela-sela penggeledahan, Kapolresta Barelang Kombes Pol Hengki memberikan keterangan kepada wartawan.
Hengki mengatakan bahwa pelaku, selain bekerja sebagai seorang bartender, juga mendapat duit sampingan sebagai gigolo atau penjaja seks bagi ibu-ibu.
Hengki mengatakan, Dedi membunuh korban juga terkait dengan pekerjaannya itu.
Setelah berhubungan badan, Deli belum membayar pelaku sehingga membuat pelaku geram dan akhirnya nekat membunuh korban.
"Dia berhubungan badan dan tidak bayar. Pelaku marah dan akhirnya membunuh korban," sebut Hengki menerangkan.
Hingga saat ini pelaku menjalani pemeriksaan di Polresta Barelang.(Sri Murni)