PDIP Tunda Rekom Pilgub Kalbar 2018, Ini Kata Pengamat Politik Untan
Tentang penundaan beberapa calon gub maupun wagub tidak serentak di beberapa daerah barangkali itu karena ada pertimbangan khusus
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Pengamat Politik Untan, AB Tangdililing punya analisis terkait DPP PDIP yang belum mengumumkan dan menunda sampaikan rekomendasi Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur pada Pilgub Kalbar 2018 mendatang.
Simak dalam analisis berikut ini :
Tentang penundaan beberapa calon gub maupun wagub tidak serentak di beberapa daerah barangkali itu karena ada pertimbangan khusus.
Misalnya saja belum fix atau mantapnya paslon2 yang diusung PDIP. Mungkin juga ada pasangan-pasangan PDIP yang didampingi oleh partai lain sehingga perlu nego-nego dulu.
Namun, beberapa waktu lalu kan diumumkan koran-koran melalui Sekjennya, karena bahwa tidak serentak. Ada beberapa yang ditunda sampai januari termasuk Kalbar.
Kalau ada info kalbar ditentukan H-1 pendaftaran di KPU, itu memang belum saya iuti perkembangannya. Namun, kalaupun ada seperti itu, ya mungkin saja ada rahasia-rahasia partai yang kemungkinan belum boleh diketahui publik terlebih dahulu. Nanti pada saat itu spontan diumumkan.
Persoalan ini kalau dianalisis lebih jauh, pertama di DPD Kalbar sudah mengumumkan tentang calon PDIP Kalbar adalah calon tunggal yaitu Karolin. Kebetulan saja kan, ayahnya Karolin adalah Gubernur Kalbar yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDIP Kalbar.
Dalam waktu itu, saya dengar sendiri bahwa calon tunggal adalah Karolin. Tapi bersamaan dengan itu ada juga isu bahwa di pusat itu ada Lazarus yang juga anggota DPR RI melakukan pendekatan kepada DPP PDIP.
Ya mungkin saja, notabene dalam hal ini adalah Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Ini kan terjadi semacam isu-isu yang seolah rahasia. Di DPD Kalbar sudah mencalonkan Karolin, namun di lain pihak itu ada isu pendekatan Lazarus.
Mungkin karena ada dua figure atau kandidat ini yang masih dipertimbangkan, sehingga akan diumumkan pada H-1 pendaftaran KPU.
Tapi juga bisa dianalisis lebih jauh bahwa, apakah kalau misalnya Karolin tidak direstui Megawati, itu tidak akan membuat kemerosotan PDIP di Kalbar. Walaupun kita tahu bahwa Lazarus itu cukup kuat.
Namun dibandingkan Lazarus selama ini kan, yang Nampak menonjol adalah Karolin karena sudah menjadi bupati. Kebetulan juga di belakangnya juga ada Cornelis.
Mungkin ini juga menjadi pertimbangan kalau Lazarus adakan pendekatan di pusat lalu mereka berpikir bagaimana kita sambut Lazarus, lalu Karolin ditinggalkan. Bagaimana nasib PDIP di Kalbar apalagi Kalbar adalah kantong suara.
Ada isu Karolin-Gidot lebih disetujui, tapi kita ndak tahu ya. Apakah ada lampu hijau atau hanya sekedar isu. Ada juga isu di PDIP Pusat bahwa ada persetujuan Karolin berpasangan dengan Gidot.
Mungkin saja ini bisa dibilang strategi, namun perlu dicatat bahwa satu diantara strategi PDIP itu adalah kadang-kadang membuat kejutan. Artinya bukan jauh-jauh hari sudha mengumumkan calonnya. Kadang saat dekat-dekat baru diumumkan.
Saya juga belum bisa menebak apakah Karolin atau Lazarus yang diusung DPP PDIP dalam kontestasi Pilgub Kalbar 2018. Karena yang terakhir menentukan adalah pusat. Mungkin yang saya ingin katakan apakah Karolin atau Lazarus. Sepertinya, sudah ada isu yang menonjolkan Karolin.
Namun siapapun diantara kedua itu, partai harus tetap kuat di Kalbar. Jangan sampai persoalan ini kemudian suara PDIP di Kalbar itu anjlok.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.