Preman Kampung Diciduk karena Nekat Peras Warga
Jika permintaannya tak dituruti, warga Jalan Kompos KM 12 ini kerap mengancam akan menganiaya korbannya
Penulis: Array Anarcho
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Preman kampung bernama Hendrik (35) sering buat onar di Jalan Pembangunan, Desa Mulio Rejo, Kecamatan Sunggal.
Lelaki yang dikenal suka mabuk-mabukan ini kerap melakukan pemerasan terhadap warga.
Jika permintaannya tak dituruti, warga Jalan Kompos KM 12 ini kerap mengancam akan menganiaya korbannya.
Terakhir kali, Hendrik melakukan pemerasan terhadap Adi (34).
"Pelaku meminta uang Rp 50 ribu pada korban. Namun korban hanya memberikan uang Rp10 ribu. Saat itu, korban sedang tidak punya uang," ungkap Kapolsek Sunggal, Kompol Wira Prayatna, Sabtu (6/1/2018).
Kesal, Hendrik mencampakkan uang Rp 10 ribu itu ke arah korban.
Baca: Pertama Kalinya Kejaksaan Jepang Mengakui Sistem Pemulihan Ganti Rugi Korban Pemerasan Yakuza
Ia kemudian pergi bersama temannya dan menenggak minuman keras tak jauh dari rumah korban.
"Dalam kondisi mabuk berat, tersangka balik lagi menemui korban. Saat itu, pelaku mengajak korban duel," ungkap Wira.
Warga yang ada di lokasi sempat berusaha melerai.
Namun, pelaku tetap ngotot ingin menghajar korban.
Karena sudah tak tahan sering diperas oleh pelaku, korban kemudian melapor ke Polsek Sunggal. Pelaku pun akhirnya 'digulung' petugas.
"Begitu kami terima laporan, yang bersangkutan langsung kami amankan. Sekarang ini masih kami mintai keterangannya," pungkas Wira.(Ray/tribun-medan.com)