Faisal Dapat Setoran Rp 31 Juta dari Warga Asing yang Pesan Video Porno Lewat Telegram
Usai menuntaskan garapan pembuatan video porno, Agung pula yang memberikan imbalan kepada semua kru yang terlibat dalam pembuatan video porno.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Muhamad Faisal Akbar (30), dalang kasus video porno yang melibatkan anak-anak dan perempuan dewasa yang viral di media sosial akhirnya buka-bukaan.
Ia menyebut video porno tersebut merupakan pesanan dua warga asing.
"Pengakuan saudara Faisal, produksi video porno dipesan oleh dua orang asing, satu berinisial R asal Rusia dan satu lagi berinisial N asal Kanada. Dia kenal di jejaring Facebook," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta Bandung, Senin (8/1/2018).
Menurutnya, komunikasi dengan dua warga asing itu berlangsung melalui telegram.
Setidaknya ada dua video telah dikirimkan Faisal melalui pesan instan ke R dan N sejak Agustus lalu.
"Untuk orang asing ini masih kami dalami bahkan pengakuan Faisal, dua orang asing ini sudah meminta lagi video porno," kata Kapolda.
Baca: Pembunuh Perempuan Bercadar Akhirnya Tertangkap
Agung menyebut, Faisal berperan sebagai sutradara sekaligus pengarah adegan dalam video porno anak tersebut.
Usai menuntaskan garapan pembuatan video porno, Agung pula yang memberikan imbalan kepada semua kru yang terlibat dalam pembuatan video porno.
"Saya melakukan ini untuk alasan uang saja, saya bekerja sebagai trader bit coin, saya kenal orang asing via media sosial Facebook. Saya dibayar sesuai dengan yang dikatakan Pak Kapolda," kata Faisal.
Informasi yang dihimpun Faisal mendapatkan uang Rp 31 juta untuk dua video porno anak tersebut.
Usai menerima uang tersebut kemudian dibagikan kepada semua orang yang terlibat dalam pembuatan video porno.
Kapolda menjelaskan dari Rp 31 juta tersebut, Faisal hanya membayar kerja para kru yang terlibat dalam pembuatan video porno sebesar Rp 10 juta.
Dana itu diberikan kepada Apriliana alias Intan (28) dan Imelda alias Imel (27), tiga anak-anak yang juga sebagai pemeran dan berstatus korban, Susanti (45) orang tua anak bernama Dn (9) dan Herni (40) orang tua anak bernama RD (9) dan dua penghubung bernama Ismi (41) dan Sri Mulyati alias Cici (40).