Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Disuruh Bunuh Anjingnya, Hendrawan Malah Tebas Kakak Ipar

Semuanya berawal ketika gubuk dari Sahdi mengalami kerusakan akibat diterjang aliran piroklastik erupsi Gunung Agung.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Disuruh Bunuh Anjingnya, Hendrawan Malah Tebas Kakak Ipar
Tribun Bali/Eka Mitra Suputra
Tersangka Hendrawan ketika dimintai keterangan di Polsek Klungkung, Selasa (8/1) 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARAPURA - Hendrawan alias Gobang (36), tertunduk lesu ketika ditemui di ruang pemeriksaan Polres Klungkung, Selasa (9/1/2018).

Pria berperawakan kurus asal Tasikmalaya, Jawa Barat tersebut diamankan anggota Polsek Klungkung, setelah melakukan penebasan terhadap kakak iparnya, Sahdi (28) asal Sumbawa, NTB.

Akibat peristiwa tersebut, Sahdi mengalami luka parah di jari tangan kanannya.

Kejadian penganiayaan tersebut terjadi di gubuk mereka di kawasan Eks Galian C, tepatnya di bawah jembatan By Pass Ida Bagus Mantra yang menghubungkan Desa Tangkas dan Gunaksa, Selasa (9/1/2018).

Perselisihan antara Hendrawan dan Sahdi sebenarnya sudah berlangsung sekitar seminggu lalu.

Semuanya berawal ketika gubuk dari Sahdi mengalami kerusakan akibat diterjang aliran piroklastik erupsi Gunung Agung.

Sahdi pun meminta bantuan kepada Hendrawan untuk memperbaiki gubugnya. Namun, Hendrawan justru enggan untuk membantu kakak iparnya tersebut.

Berita Rekomendasi

“Bukannya saya tidak mau membantu, tapi saya memang tidak bisa membantu karena harus bekerja. Saya butuh uang saat itu, karena anak saya sakit,” ungkap Hendrawan yang selama ini bekerja sebagai buruh bangunan.

Mulai dari itu, pertikaian antara keduanya dimulai. Mereka yang tinggal berdekatan, setiap hari saling sindir.

Puncak dari pertikaian keduanya dimulai, Senin (8/1) sekitar pukul 09.00 Wita.

Saat itu, Renah (40) yang merupakan orang tua dari Sahdi atau mertua dari Hendrawan melapor ke Riskina (18), istri dari Hendrawan jika anjing peliharaan Hendrawan memakan ayam milik Renah.

Saat itu Renah meminta Riskina untuk memberitahu suaminya (Hendrawan), agar segera membunuh anjingnya, karena malu jika nanti anjing tersebut memakan ayam milik tetangga lainnya.

Sekitar pukul 19.00 Wita, Hendrawan pulang ke rumah dan diberitahu perihal pesan dari Renah yang memintanya untuk membunuh anjing peliharaan agar tidak lagi memakan ayam tetangga.

Tidak terima dengan hal tersebut, Hendrawan langsung ke rumah dari Renah. Namun, saat itu ia bertemu dengan Sahdi.

Karena merasa masih sebagai ipar, Sahdi bertanya kepada Hendrawan atas permasalahan tersebut. Entah apa yang dibicarakan, keduanya tiba-tiba cekcok dan berujung pada perkelahian. Keduanya sempat terlibat saling cekek leher.

“Saat itu saya sangat emosi. Didekat saya ada belakas (golok), saya ayunkan golok itu sebanyak tiga kali. ia menangkisnya dengan tangan. Saat itu saya rasa ia (Sahdi) tidak terluka. Tapi dia berusaha merebut golok dari genggaman saya, saat itu jarinya terluka,” Jelas Hendrawan sembari menunduk.

Mengetahui Sahdi bersimbah darah, Hendrawan langsung kabur bersama istrinya, Riskina serta anaknya kearah timur Jalan By Pass Ida Bagus Mantra.

Sementara, Sahdi yang mengalami luka parah di jarinya, dilarikan ke RSUD Klungkung untuk mendapatkan penanganan medis. Kejadian ini pun mendapatkan atensi dari kepolisian. ( Eka Mita Suputra)

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas