Pecandu Narkoba Ngamuk Karena Diberi Makan Nasi Bercampur Kerikil
Pihak panti rehab yang hendak diwawancarai enggan berkomentar. Mereka meminta waktu untuk menjelaskan masalah ini.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Pecandu narkoba yang merusak Lembaga Rehabilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika Bhayangkara Indonesia (LRPPN-BI) di Jalan Budi Luhur, Gang PTP, Lingkungan VI, Kelurahan Sei Sekambing C II, Medan Helvetia ternyata dikabarkan diberi makan nasi catu.
Kemudian, lauk pauk yang diberikan tidak sesuai dengan uang yang telah dibayarkan.
Baca: Ditinggal Suami Yasinan, Wanita Ini Malah Bobo Dengan Lelaki Lain, Ini Jawaban Menohok Selingkuhan
Baca: Saat Bupati Cantik Sri Wahyuni Membangkang
"Pecandu yang ngamuk itu bilang, mereka makan nasi yang tidak layak. Nasinya bercampur batu kecil dan padi," kata seorang pria yang tinggal di sekitar lokasi, Selasa (16/1/2018).
Pihak panti rehab yang hendak diwawancarai enggan berkomentar. Mereka meminta waktu untuk menjelaskan masalah ini. Bahkan, seorang pria minta Tribun agar tidak memberitakan masalah ini.
Kapolsek Helvetia, Kompol Trila Murni membenarkan jika pecandu mengamuk karena masalah makanan yang tidak cocok. Pihak panti tidak memberikan makanan yang sesuai dengan permintaan para pecandu.
"Soal itu (nasi catu bercampur batu), saya belum dapat informasi. Memang karena masalah makanan lah," katanya.
Trila mengatakan, bagian dalam panti rehab rusak berat. Pintu kaca hancur, piring, dan kipas angin juga dirusak para pecandu.
"Mereka ini tidak hanya warga Medan saja. Ada juga yang dari luar kota direhab di sini," ungkap Trila.
Katanya, dari 34 pecandu yang kabur, sebahagian lainnya sudah kembali. Beberapa keluarga pecandu telah menelfon ke panti rehab untuk menyerahkan mereka yang kabur.