Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terkena Kanker Kulit, Muka Penjual Sayur asal Ponorogo Ini Hilang

Meski wajah dan badan ditutup selimut, bau daging membusuk tercium samar-samar di rumah berdinding tembok bercat biru itu

Editor: Sanusi
zoom-in Terkena Kanker Kulit, Muka Penjual Sayur asal Ponorogo Ini Hilang
(KOMPAS.com/Muhlis Al Alawi )
Jemadi, penjual sayur asal Ponorogo terpaksa menggunakan topeng karena mukanya hilang digerogoti penyakit kanker kulit.(KOMPAS.com/Muhlis Al Alawi ) 

Kondisi kesehatan Jemadi terus menurun setelah Peni, istrinya meninggal karena sakit ginjal. Keluarga akhirnya memutuskan membawa Jemadi ke RSUD Dr Harjono untuk mendapat perawatan. Sesaat berada di rumah sakit milik Pemkab Ponorogo, Jemadi dirujuk ke RSU Dr. Soetomo Surabaya.

"Jemadi sempat dibawa ke Surabaya dan mendapat rumah singgah karena kamar di rumah sakit penuh sehingga harus menunggu. Empat hari menunggu tak dapat kamar, Jemadi meminta dibawa pulang untuk dirawat di rumah," ungkap Parti.

Lain halnya dengan Parti, Damin (60), kakak kandung Jemadi menuturkan pihak keluarga sudah mencari beraneka obat-obatan alternatif untuk kesembuhan Jemadi. Namun setali tiga uang, kanker kulit yang menyerang Jemadi makin mengganas.

"Sudah banyak orang pintar dan pengobatan alternatif yang kami didatangi. Tetapi Jemadi belum juga sembuh," ungkap Damin.

Untuk kesehariannya, keluarga hanya memberikan makanan yang lembut seperti bubur sumsum, wedang roti, pisang. Hanya saja, makanan yang diberikan acapkali susah masuk karena lengket di mulut.

Bila Jemedi mengeluh kepala sakit, keluarga hanya memberikan obat penghilang sakit kepala yang dibeli di warung. Sementara untuk mencegah pembusukan daging makin melebar, keluarga memberikan obat sunat berupa serbuk yang ditabur di beberapa bagian muka.

Untuk merawat Jemadi, dua anaknya, Kuninda dan Pandi tak bisa berbuat banyak. Kuninda, sebagai ibu rumah tangga hanya mengharapkan pemasukan dari suaminya yang bekerja di Jakarta. Sementara Pandi, mencari nafkah dengan bekerja serabutan.

Berita Rekomendasi

"Kami keluarga sekarang hanya bisa pasrah. Kami serahkan semuanya kepada Allah untuk yang terbaik buat Jemadi," jelas Damin.

Nada pasrah juga disampaikan Jemadi. Jemadi mengaku sudah tak mau lagi dibawa ke rumah sakit. Ia lebih memilih pasrah dengan kondisi saat ini. "Saya sudah pasrah dan kalah," demikian Jemadi.

Berita Ini Sudah Dipublikasikan di Kompas.com, dengan judul: Kisah Tragis Penjual Sayur, Mukanya Hilang Setelah 4 Tahun Terkena Kanker Kulit

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas