Desainer Afen Lelang Busana Cantik, Hasilnya Didonasikan ke Yayasan Kanker Indonesia
Busana casual dan glamour karya desainer Elizabeth Njo May Fen memikat mata para sosialita Surabaya.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Busana casual dan glamour karya desainer Elizabeth Njo May Fen memikat mata para sosialita Surabaya.
Busana dominan warna hitam dengan sentuhan toska si bagian pinggang ini, menurut Afen sapaan Elizabeth Njo May Fen melambangakan sosok perempuan tangguh, sehat, anggun, seksi dan percaya diri.
Sesuai filosofinya, Afen mengakubahwa busana tersebut melambangkan kekuatan perempuan. Tak hanya ditampilkan dalam fashion show, busana itu akan dilelang dan hasilnya akan didonasikan untuk yayasan kanker Indonesia.
Kegiatan charity fashion show ini adalah bagian dari acara yang diselenggarakan oleh Adi Husada Cancer Center (AHCC) di Lenmarc mall Surabaya untuk memperingati bulan Peduli Kanker Serviks di sepanjang Januari tahun 2018 ini.
Acara bertajuk Ladies Talk “Don’t Let Cervical Cancer Dull Your Sparkle” ini memang fokus kepada kanker serviks yang banyak menyerang para perempuan.
“Penyakit kanker apapun itu akan tumbuh dengan cepat dan menyebar. Makanya itu perlu dipangkas sedini mungkin,” tutur dr. Primandono, Sp.OG (K), pemateri sekaligus dokter di AHCC dalam Ladies Talk di Capital, Lenmarc, Kamis (25/1/2018).
Untuk kanker mulut rahim sendiri, dokter yang juga bertugas di RSU dr. Soetomo div Onkologi ini menyebutkan data penderita Kanker Serviks di tahun 2016 mencapai angka 863 penderita. Jumlah penderita yang selalu tinggi di tiap tahunnya.
“Pasien mengetahui dirinya menderita kanker serviks terbanyak saat itu sudah berada di stadium 3B. Dengan total sebanyak 599 penderita.
Sedangkan mereka yang mengetahui menderita kanker serviks pada stadium 1A tidak ada. Sisanya baru mengetahuinya di stadium 1B, 2A, 2B, dan stadium 4A dan 4B,” terangnya.
Meski Kanker Serviks ini menjadi penyebab kematian terbanyak pada wanita, lanjut dr Primandono, namun tetap bisa dicegah dengan program skrining dini, yaitu edukasi, kondom dan vaksinasi.
Untuk mendeteksi dini bisa melakukan pemeriksaan Pap smear dan IVA. Selanjutnya tahapan pengobatan yang dilakukan adalah dengan kemoterapi, radioterapi, pembedahan atau konsultasikan segera dengan dokter.
Gejala Kanker Serviks bisa diketahui melalui keluarnya darah saat berhubungan intim, mengalami keputihan yang berbau bahkan tak kunjung sembuh dengan pengobatan saja.
Rasa nyeri juga akan terasa jika Kanker Serviks berada di stadium lanjut. Semua tanda-tanda itu harus dikenali oleh masyarakat.
Sebagai desainer yang mendapat kesempatan ini, Afen mengaku senang bisa ikut berkontribusi melalui karyanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.