Figur Kuat di Bidang Kelautan Dibutuhkan di Papua Barat kata Paulus Talimbekas
Harta kekayaan perikanan di Papua Barat yang amat berlimpah-rua. Tidak ada daerah lain di Indonesia sekaya perikanan di Papua Barat.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harta kekayaan perikanan di Papua Barat amat berlimpah-rua dan tidak ada daerah lain di Indonesia sekaya perikanan di Papua Barat.
Sangat disayangkan bagi Papua Barat, karena kekayaan perikanan yang hebat namun pendapatan dari sektor tersebut sangat rendah atau sama sekali tidak memadai.
Demikian dikatakan oleh Wakil Ketua Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan, Paulus Talimbekas saat dihubungi dari Jakarta Sabtu (27/1/2018).
Paulus mengungkapkan kekayaan perikanan di Papua Barat yang demikian besar belum dapat dimanfaatkan atau dikelola secara maksimal.
"Dari tahun ke tahun penanganan di bidang perikanan ini amat buruk. Tidak pernah ada perbaikan atau kemajuan yang signifikan. SDMnya rendah, peralatan, dan infrastrukturnya juga sangat tidak memadai," jelas Paulus Talimbekas.
Padahal, lanjutnya, Papua Barat didominasi oleh kekayaan laut yang sangat menjanjikan untuk dijadikan tulang punggung ekonomi nasional.
Berdasarkan analisis Organisasi Pangan Dunia (FAO), Indonesia menempati urutan ketiga dunia sebagai negara penghasil ikan terbesar dunia setelah Cina dan India.
Mungkin sepertiga dari kekayaan ikan di Indonesia ini ada di Papua. Kalau saja bidang perikanan ini sudah dilengkap infrastruktur berupa pelabuhan yang baik, perusahaan pengolahan ikan yang baik, peningkatan mutu SDM yang baik dan berkualitas, teknologi pengamanan kelautan yang baik, alhasil, Papua Barat dapat menjadi lumbung ikan nasional, kemudian bisa langsung diekspor ke negara terdekat seperti Amerika.
Menurut Paulus Talimbekas, figur yang tepat untuk menempati posisi sebagai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan adalah Farian K Sulaeman, S. Pel, MM (45).
Saat ini Farian, demikian figur yang dianggap tepat ini biasa dipanggil, menjabat sebagai Kepala Pelabuhan Perikanan Pantai Sorong.
Ada dua dasar mengapa Farian dianggap figur yang tepat menempati posisi jabatan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan. Pertama, beliau memang sekolahnya sesuai yaitu di bidang kemaritiman.
Kedua, mungkin ini yang paling tepat, yaitu Farian sudah melakukan perbaikan-perbaikan pada waktu ia menjabat sebagai Kepala Pelabuhan Pantai Sorong.
Yang dilakukan Farian di antaranya, menata ruang lingkup kerja termasuk penataan ruang aktifitas perkapalan.
Tidak itu saja, agar para nelayan lebih bergairah dalam penangkapan ikan Farian membuka Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) di Pelabuhan Perikanan Sorong.
Kehadiran SPBN ini dianggap oleh nelayan Farian seperti mendatangkan ‘malaikat penolong’ bagi ribuan nelayan yang berdomisili di Kota Sorong.
Tentu nelayan yang terbantukan ini tidak hanya nelayan asli Papua saja, akan tetapi ada nelayan dari Bugis, dari Buton, dan macam-macam yang lainnya. Mereka semua merasa sangat terbantu oleh pemberdayaan yang dilakukan oleh Farian sebut Paulus.
Tidak itu saja, Farian juga membuka Koperasi Nelayan dan lagi-lagi koperasi inipun sangat membantu masyarakat nelayan yang bila kehabisan modal mereka bisa pinjam dulu di koperasi. Pendek kata, jelas Paulus, Farian adalah orang tepat memimpin Dinas Kelautan dan Perikanan di Papua Barat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.