Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suami Tolak Otopsi Dominggas Pereira, Anggap Kematiannya Musibah

Pedro Gonzalves membuat surat pernyataan penolakan otopsi yang ditandatangani di atas meterai 6000 rupiah juga dua saksi dari pihak keluarga

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Suami  Tolak Otopsi Dominggas Pereira, Anggap Kematiannya Musibah
IST
ilustrasi mayat 

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Edy Bau

TRIBUNNEWS.COM, ATAMBUA - Jenazah perempuan yang ditemukan warga di sungai Nunura, Kecamatan Raihat dipastikan bernama Dominggas Pereira (35), seorang ibu rumah tangga, warga Haliwen, desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu.

Polisi sudah menyerahkan jenazah korban kepada pihak keluarga.

Kapolres Belu, AKBP Christian Tobing melalui Kasat Reskrim, Iptu Jemy Noke kepada wartawan di Atambua, Senin (29/1/2018) mengatakan, jenazah Dominggas diterima langsung suaminya Pedro Gonzalves.

Pedro Gonzalves membuat surat pernyataan penolakan otopsi yang ditandatangani di atas meterai 6000 rupiah dan dua saksi dari pihak keluarga, ikut menandatangani surat pernyataan.

Jemy Noke mengatakan meski keluarga korban telah menerimanya sebagai sebuah musibah, polisi tetap melakukan penyelidikan.

"Setelah melakulan identifikasi korban, selanjutnya menyerahkan kepada keluarga namun Polri tetap melalukan penyelidikan," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Mengenai kronologisnya, Jemy Noke menjelaskan, berdasarkan keterangan suami korban, pada Sabtu (27/1/ 2018) sekitar pukul 16.00 Wita, korban masih bersama keluarga mengikuti misa pemakaman keluarga yang meninggal di Haliwen.

Baca: Penambangan Timah Ilegal di Daerah Aliran Sungai Makin Marak

Setelah itu, keluarga pun bubar dan pulang ke rumah masing-masing. Karena hujan deras dan di belakang rumah duka di Haliwen tersebut terdapat kali besar yang sedang banjir.

"Saat suami korban sampai rumah dia tidak melihat korban hingga malam hari sehingga suami korban dan keluarga yang lain mencari korban tetapi tidak menemukan korban hingga pagi hari," jelas Jemy Noke.

Pihak keluarga melanjutkan pencairan pada Minggu (28/1/2018) di sepanjang kali di Haliwen hingga sore hari tetapi tidak menemukan korban.

"Sekitar pukul 17.00 wita baru keluarga melihat foto di Facebook bahwa telah ditemukan mayat seorang perempuan di Kecamatan Raihat tersebut barulah keluarga tahu bahwa korban telah meninggal dunia karena terseret arus banjir kali Haliwen hingga Kecamatan Raihat," ujarnya.

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas