Guru Budi yang Tewas Dianiaya Siswa Bukan Pria Sembarangan, Mahasiswa Islam Malang Perlu Tahu
Selain berwajah tampan dan multitalenta, Budi juga seorang aktivis cukup terkenal di Malang, Jawa Timur.
Editor: Hendra Gunawan
“Sepulang dari sekolah, Mas Budi salat, setelahnya duduk bersenderan di tembok kamar,” kata Sianit.
Menurut Sianit, tak seperti biasanya suaminya itu melaksanakan salat di rumah. Biasanya, Budi, sapaan akrab suaminya tersebut, salat di sekolah.
Di Kamis (1/2/2018) yang kelabu itu, usai salat, guru Budi langsung duduk bersender dinding dalam posisi bersila.
Kemudian Sianit memanggilnya dan mengajak untuk makan siang.
Nah, saat hendak merespons panggilan istrinya itulah, Guru Budi yang mencoba bangkit dari duduknya, muntah.
“Saya panggil Mas Budi untuk makan siang, tapi saat bangun, tubuhnya goyang, dia muntah, dari mulutnya keluar cairan bening,” tambah perempuan yang sedang mengandung usia lima bulan itu.
Sianit juga menerangkan, saat ditanya, Guru Budi mengaku dipukuli muridnya di sekolah.
Kepada Sianit, mendiang mencoba meyakinkan bahwa dirinya sedang baik-baik saja.
Namun apa yang dia katakan tak sesuai kenyataan.
Sesaat setelah mengatakan hal tersebut, Guru Budi pingsan, ambruk tak sadarkan diri.
Sianit akhirnya minta bantuan warga sekitar untuk membawa suaminya tersebut ke Puskesmas Jrengik, Sampang.
Namun karena kondisinya semakin kritis, akhirnya dirujuk ke RSUD Dr Soetomo, Surabaya.
Di rumah sakit milik Pemprov Jatim itulah akhirnya Guru Budi mengembuskan nafas terakhir.
Tragedi ini tidak boleh lagi terjadi
Kata-kata di atas diucapkan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Syaiful Rahman.