Aktivitas Gunung Agung Menurun, Ada Kemungkinan Status Diturunkan
Radius bahaya Gunung Agung akan dipersempit oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kementerian ESDM.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA - Radius bahaya Gunung Agung akan dipersempit oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kementerian ESDM.
Hal itu diungkapkan Kepala Sub Mitigasi dan Bencana PVMBG, Gede Suantika, Senin (5/2/2018).
Pria asli Singaraja ini mengatakan, penyempitan radius bahaya dilakukan karena aktivitas Gunung Agung mengalami penurunan yang signifikan.
Baik dari sisi kegempaan, deformasi, bentuk, serta komponen gas yang keluar dari perut Gunung Agung.
"Kalau penyempitan radius sudah pasti. Cuma jarak penyempitannya kita belum tahu. Masalah ini rencananya besok (hari ini) akan diusulkan ke pimpinan PVMBG di Bandung," kata Suntika kepada Tribun Bali.
Dari hasil analisa minggu ini, komponen yang dijadikan parameter menurun.
Seperti kegempaan yang biasanya per hari capai 50 kali, kini hanya 7 kali.
Baca: Anas Serahkan Uang Hasil Rampokannya kepada Istri dan Ibunya Usai Membakar Tubuh Wahyu
Kadang tak terjadi sama sekali.
Begitu juga dengan gas SO2, CO2, dan H2S volumenya turun drastis.
Dilihat dari deformasi, bentuk gunung mengempes.
Ini dikarenakan sepertiga lava dan material sudah keluar.
Jumlah magma di perut Gunung Agung dalam kubik ada sekitar 1 jutaan.
Sedangkan lava yang berada di permukaan kawah jumlah masih sekitar 20 jutaan.