Cerita Guru NT, Bocah Gantung Diri Diduga Korban Bullying: Ada yang Tak Biasa
Selasa itu, Nt tak seperti biasanya. Ia ke sekolah hanya menggunakan kaos hitam dan celana merah. Padahal baru Selasa
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masye Meike Aring, Guru yang juga Wali Kelas Nt (12), bocah Kelas V SDN 1 Imandi yang gantung diri karena diduga korban bullying itu bercerita mengenai detik-detik terakhir dirinya berinteraksi dengan Nt.
Selasa, 6 Februari 2018 adalah hari terakhir Nt masuk sekolah.
Selasa itu, Nt tak seperti biasanya. Ia ke sekolah hanya menggunakan kaos hitam dan celana merah. Padahal baru Selasa.
SDN 1 Imandi membolehkan siswanya pakai kaos, tapi saat akhir pekan.
"Saya lalu bertanya pada Nt, kenapa pakai kaos. Katanya kemejanya kotor. Pada Senin sebelumnya, saya lihat dia pakai kemeja yang sudah lusuh," ujarnya.
Hari itu juga Nt tampak tak biasa.
Ia terlihat murung dan banyak diam. Meski sesekali ia tampak bermain dan berkumpul dengan teman-temannya.
Kemarin di kelas masih kumpul sama teman-temannya saat jam istirahat. Mereka kumpul di kelas," katanya.
Nt dikenal sebagai anak yang ceria, ia suka bercanda. Ia aktif di kelas.
Nilai sekolahnya bagus. Kata Masye, Nt masuk di jajaran peringkat sepuluh di kelas.
Nt pun di tahun 2018 ini baru masuk sekolah pada Senin (5/2) lalu. Genap sebulan ia tak masuk sekolah.
"Saya tanya kenapa baru masuk, katanya ada liburan bersama papanya di Manado. Saya bilang bukan main liburannya panjang sekali, padahal sudah dari Desember," katanya.
Berita sebelumnya, Fifi bak tersambar petir di siang bolong, ketika melihat anak semata wayangnya NT (12), tergantung di seutas tapi di dapur rumah mereka, Rabu (7/2) sekitar pukul 10.30 Wita.
Padahal lelaki yang mengurus sendiri anaknya ini sejak umur satu tahun, baru pulang dari warung membelikan roti dan energen untuk Nt yang duduk di Kelas 5 SDN 1 Imandi, Kecamatan Dumoga Timur.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.