Jalan Banjarnegara-Dieng Putus Tertimbun Longsor, Tanah Terus Bergerak
Pergerakan tanah terjadi di Desa Paweden Kecamatan Karangkobar hingga menimbun jalan provinsi ruas Banjarnegara-Karangkobar-Dieng.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Peristiwa longsor kembali menimpa sebagian wilayah Banjarnegara. Longsor terjadi di dua titik jalan provinsi di ruas Banjarnegara. Kini jalan provinsi ruas Banjarnegara-Karangkobar putus total tertutup longsor.
Pergerakan tanah terjadi di Desa Paweden Kecamatan Karangkobar hingga menimbun jalan provinsi ruas Banjarnegara-Karangkobar-Dieng.
Dampak longsoran di wilayah itu cukup luas, sementara kondisi tanah masih bergerak perlahan hingga pepohonan pinus milik Perhutani bertumbangan.
Kepala BPBD Banjarnegara Arif Rachman mengatakan, karena tanah masih terus bergerak, pihaknya belum berani melakukan operasi pembersihan material longsor yang menimbun jalan raya. Terlebih, mahkota longsoran sudah membentuk tapal kuda.
"Kami imbau kepada masyarakat agar tidak mendekati area longsoran," katanya, Jumat (9/2/2018).
BPBD hingga saat ini hanya melakukan pemantauan di sekitar lokasi kejadian.
Alat berat milik Bina Marga disiagakan di lokasi kejadian, namun belum bisa dioperasikan karena tanah masih bergerak.
Dari hasil pantauan foto udara, kata Arif, area longsor di titik kordinat -7.308299,109.714557 seluas 1,4 Hektar. Kisaran panjang longsoran mencapai 217 meter dengan lebar 70 meter serta tinggi 8 meter.
Dampak longsoran sampai merusak pepohonan pinus, tanaman salak, dan pohon Albasia. Jalan yang tertutup material longsoran sekitar panjang 200 meter setinggi 2 meter dengan volume 300 m3.
Akibat terputusnya jalan provinsi itu, jalur Banjarnegara - Karangkobar-Dieng terpaksa dialihkan melalui jalur alternatif melalui Pasar Gripit - Kalibening dengan jarak tempuh lebih jauh.
Di saat bersamaan, longsor juga terjadi di titik lain jalur yang sama, tepatnya di Desa Slatri Kecamatan Karangkobar. Longsor tebing menimbun jalan provinsi itu hingga akses putus total.
Hingga kini, BPBD pun belum bisa melakukan operasi pembersihan material di area longsoran itu karena alat berat belum bisa menerobos desa Slatri.
"Alat berat gak bisa lewat karena masih terhalang longsoran di jalur provinsi desa Paweden, jalur yang sama," katanya. (*)