Kenalkan, Ini Aiptu Tatang, Polisi 'Sakti', Bisa Tarik Dalmas Hanya dengan Kekuatan Gigi
Di balik Sosok Aiptu Tatang S yang dikenal suka bergaul baik dengan rekan seprofesi maupun jug dengan masyarakat, ternyata punya kesaktian.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNES.COM, TANJUNG - Di balik Sosok Aiptu Tatang S yang dikenal suka bergaul baik dengan rekan seprofesi maupun jug dengan masyarakat, ternyata punya kesaktian.
Terlebih dengan jabatannya sebagai Kanit Binmas di Polsek Murung Pudak, maka turun langsung membantu masyarakat selalu dilakukannya.
Selain suka bermasyarakat, lulusan SPN Banjarbaru tahun 1997/1998 ini, ternyata juga punya kelebihan lainnya.
Dari catatan BPost Online (Tribunnews.com Network), Tatang ternyata punya 'kesaktian.
Tatang bisa menarik beban berat dari tali yang digigitnya.
Baca: Strategi KPK Dalami Kasus Gratifikasi Dinas PUPR Jambi, Pemeriksaan Zumi Zola Masih Disembunyikan
Aksi menarik beban dengan kekuatan gigi ini pernah ditampilkan Tatang saat HUT Bhayangkara tahun 2013.
Ketika itu di hadapan peserta yang hadir di halaman Pendopo Bersinar, Tatang berhasil menarik truk dalmas bermuatan beberapa orang personil.
Kemudian aksi kedua dilakukannya di halaman Mapolres Tabalong pada tahun 2016 dengan menarik mobil patroli double cabin.
Aiptu Tatang sendiri saat ini punya target untuk bisa menarik mobil water canon menggunakan giginya.
Tangan Dingin
Tak hanya kekuatan gigi, ternyata Tatang punya tangan dingin.
Dengan menggunakan halaman belakang rumah dinas di Aspol Ujung Murung, Kecamatan Tanjung, dirinya tengah menjalankan pembibitan ikan.
Bahkan pembibitan ikan yang saat ini dalam tahap pembuatan kolam keempat akan dijadikan pilot project Polres Tabalong.
"Iya ini berawal dari hobi kemudian belajar dan juga yang jelas karena adanya dukungan dari bapak Kapolres," katanya, Jumat (9/2/2018).
Kolam pembibitan ikan yang dibuatnya ini dimulai sejak tahun 2012, berisikan bibit nila super dan pepuyu.
"Nila super ada 200 ekor dan pepuyu ada 300 ekor, sudah menetas 4 kali," ujarnya.
Untuk hasil pembibitannya sendiri saat ini masih belum diperjualbelikan dan malahan dibagikan ke masyarakat yang mau mencoba memelihara.
"Saat ini cuman dibagikan aja kalau ada yang minta, mungkin nanti kalau peluangnya bagus bisa juga untuk usaha menambah ekonomi," katanya.
(Banjarmsin Post/dony usman)