Polisi Temukan Banyak Luka Sabetan Pedang di Tubuh Korban Pembunuhan
Anggota polisi sudah terjun ke lokasi kejadian dan masih melakukan penyilidikan dalam kasus pembunuhan ini
Editor: Eko Sutriyanto
Baca: Mantan Suami Kembali Menghubunginya, Jessica Iskandar Buka Pintu Lebar untuk Ludwig
Namun berdasarkan Pesamuhan Agung para sulinggih dan walaka di Campuhan, Ubud, tanggal 21 Oktober 1961, orang yang meninggal ini dapat diupacarai sebagai orang mati biasa (sakit).
Namun harus ditambah dengan upacara penebusan, yang dilakukan di tempat orang itu meninggal, catuspata dan bibir setra.
Bila tidak dilakukan seperti itu, lalu bagaimana dampaknya? Yang jelas, kalau kita berbicara masalah agama, kan tidak menyangkut hukum positif.
Dia menyangkut norma. Tapi kenyataannya banyak orang yang mati salahpati tidak menggelar ritual ini, meskipun tubuhnya sudah diaben atau kalau di Gianyar sampai upacara ngeroras, mohon maaf, atmannya masih tetap kesasar.
Peristiwa tragis terjadi di sebuah rumah kos di Banjar Kang Kang, Desa Pererenan, Mengwi, Badung, Sabtu (10/2/2018).
Peristiwa yang merenggut nyawa I Made Rai Sina (42) terjadi pada siang tadi sekitar pukul 12. 05 Wita.
Baca: Pembunuhan Sopir Taksi Online Disidang di PN Semarang
Sebelumnya , Kasatreskrim Polres Badung, AKP I Made Pramasetya menerangkan hingga saat ini pihak kepolisian sudah mengamankan terduga pelaku dan memintai keterangan terhadapnya.
"Pelaku sudah di kami (polisi) masih dalami keterangan pelaku dan korban," ujarnya, Sabtu (10/2/2018).
Perwira menengah dijajaran Polres Badung tersebut menuturkan, peristiwa tragis yang berujung pada terenggutnya satu korban jiwa terjadi dipicu oleh saling tantang antara pelaku dan korban.
Situasi panas tersebut kemudian berlanjut hingga pelaku dan korban terlibat adu mulut hingga berkelahi.
"Dari keterangan saksi, pelaku dan korban ini saling tantang. Mungkin kemudian memicu adu mulut (cekcok) hingga berkelahi," ungkapnya singkat.
Peristiwa perkelahian hingga mengakibatkan satu orang meninggal terjadi di sebuah rumah kos di Banjar Kang Kang, Desa Pererenan, Mengwi, Sabtu (10/2/2018) sekitar pukul 12.05 Wita.