Saat Siswa SD di Banjarmasin Belajar Menjadi Wartawan
"Aku pengen jadi jurnalis, soalnya keren, bisa bikin orang masuk TV, dan bisa ketemu presiden juga," ucap Alif
Penulis: Novri Eka Putra
Editor: Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUN-VIDEO.COM - Menjadi seorang jurnalis, begitulah ucapan dari Alif ketika ditanya apa cita-citanya. Seorang bocah berusia tujuh tahun dan sedang duduk di kursi kelas dua SDN Teluk Dalam 3 Banjarmasin.
Siswa bernama lengkap Muhammad Alif Maulidan tersebut begitu tertarik akan kehidupan jurnalis yang memiliki kesempatan bertemu banyak orang. Entah bagaimana, ia beranggapan kalau seorang jurnalis merupakan profesi yang sangat keren.
Baca: Kronologi Produser RTV Ditabrak Mobil Saat Bersepeda di Jalan Gatot Subroto
"Aku pengen jadi jurnalis, soalnya keren, bisa bikin orang masuk TV, dan bisa ketemu presiden juga," ucap Alif, semangat.
Keinginan Alif menjadi jurnalis terinspirasi dari seorang insporator, yakni Wartawan di satu media televisi di Banjarmasin, yaitu Akbar Laksana. Akbar menjadi satu inspirator yang ikut dalam Kelas Inspirasi 3 Banjarmasin. Ia memperkenalkan profesinya dalam ajang mengajar sehari menginspirasi seumur hidup tersebut.
Dari semua penjelasan sang jurnalis, Alif terlihat begitu antusias. Bahkan dalam ruang kelas itu, hampir suaranya saja yang begitu nyaring. Meski banyak siswa pula yang turut bersuara dan mengajukan jawaban ketika si inspirator bertanya.
Baca: Ada Wartawan Diancam Saat Akad Vicky Prasetyo-Angel Lelga Berlangsung
Lebih terlihat bahagia dan ingin tahu banyak hal pula ketika sang wartawan mempersilakan para siswa mempraktekan pekerjaannya. Terlebih, sebagai isnpirator, Akbar juga membawa perlengkapan liputan. Di antaranya kamera dan micropon.
Melihat alat-alat itu, Alif dan teman-temannya bergegas maju ke depan kelas. Ia langsung melihat layar monitor pada camera dan sesekaki mencoba memandang melalui lensa. Bahkan tak tanggung-tanggung, Alif pun mengambil micropon kemudian ia berbicara dihadapan kamera.
Sembari dipandu oleh Akbar, Alif menjadi jurnalis muda dadakan. Ia membawakan berita tanah longsor berpadu suaranya halus yang masih melekat pada anak kecil.
"Kami persembahkan ada gempa bumi di Jakarta, dan ada sembilan rumah kena dan 35 korban," ucap Alif sembari memegang microfon yang terhubung pada camera sang jurnalis.
Ketika Alif membawakan berita, beberapa temannya bertugas memperhatikan wajah Alif melalui monitor kamera. Entah lucu atau tidak, namun pada moment itu, hampir semua teman sekelas Alif tertawa.(Banjarmasinpost.co.id/Isti Rohayanti)