TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Gubernur NTT Benny K Harman mengaku prihatin dengan keluhan para pedagang di Pasar Inpres, SOE, Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Keluhan yang di dapatkan dari para pedagang salah satunya perihal pinjaman dari koperasi dengan bunga yang dianggap besar dan tidak sesuai.

Sambil keliling pasar menyapa pedagang dan duduk sejenak sambil minum kopi, Benny K Harman mendengar curhatan dan keluhan dari pedagang sayuran dan buah-buahan.

"Saya prihatin dan tergugah curhatan pedagang yang dinilai pinjaman bunga dari koperasi begitu besar hingga 30 persen," kata Benny K Harman, usai bertemu dengan para pedagang Inpres Soe, TTS, Minggu(10/2/2018).

"Bayangkan pedagang pinjam Rp 1 juta, tapi menerimanya Rp. 900 ribu. Sudah itu mereka harus bayar hingga Rp 1.200.000. Itu rata-rata keluhan para pedagang yang saya dapatkan ," lanjut Benny.

Atas keluhan tersebut Benny menjanjikan pada programnya untuk masyarakat NTT, yakni memberikan pinjaman tanpa syarat dan bunga.

Program pinjaman tanpa syarat dan bunga adalah program unggulan pasangan Benny K Harman dengan Benny Litelnoni.

Tujuan utamanya bagaimana para pedagang dengan mudah mendapatkan modal sehingga meningkatkan perekonomian.

"Tentunya kita terus berusaha bagaimana masyarakat dapat berwirausaha tanpa beban dan pusing memikirkan bunga. Karena bilamana terus terjadi para pedagang selalu dihantui bunga dan bunga. Karena itu pasangan HARMONI akan memberikan solusi untuk pedagang bagaimana berwirausaha yang tenang dan baik," paparnya.

Seperti diketahui dalam rangkaian ke Kabupaten Timor Tengah Selatan, cagub yang diusung Partai Demokrat, PKS, PKPI melakukan berbagai kegiatan.

Selain menerima dukungan dari masyarakat Timor Tengah Selatan, silaturahmi dengan warga Manggarai yang ada di TTS dan juga melakukan deklarasi.

Tiga ribu warga hadir dalam kegiatan deklarasi dan dukungan dari warga TTS.

Sebelumnya Benny diterima di kediaman cawagub Benny Litelboni dengan dilakukan adat Natoni dengan simbolis diberikan kain oleh Fransisca Letelnoni.