TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Dua minggu setelah dirawat di RSUD Dr Sutomo, Surabaya, kondisi T (12) pelajar kelas 5 SDN Pakunden 1 Kota Kediri yang menjadi korban pengeroyokan teman sekolahnya karena membuat gol bunuh diri saat main bola sudah membaik.

Malahan T yang sebelumnya sulit berbicara secara normal sudah bisa diajak berkomunikasi. Termasuk kondisi fisiknya yang sebelumnya lemah telah mulai berangsur pulih.

"Sewaktu kami besuk di sal perawatan RS Dr Sutomo kondisinya telah mulai membaik. Anaknya sudah bisa diajak ngomong," ungkap Endah, anggota Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kelurahan Pakunden kepada Surya, Senin (12/2/2018).

Dijelaskan Endah, karena kondisinya sudah mulai pulih, T sekarang dirawat di ruangan perawatan anak Bona 2.

Selang infus yang menancap di tangannya juga sudah dicabut. Perawatan T juga mendapat bantuan dari Pemkot Kediri.

Selama dirawat di Surabaya, T dijagai oleh ibu serta saudaranya. Terkait dengan hasil diagnosis dokter, Endah mengaku tidak menanyakan lebih lanjut.

"Teman-temannya sudah banyak yang membesuk selama dirawat di RS Dr Sutomo," jelasnya.

Sementara untuk anak-anak yang menjadi pelaku pengeroyokan juga mendapatkan pendampingan dari psikolog yang disiapkan Dinas Pendidikan, Kota Kediri.

"Pascakejadian, sejauh ini kondisi psikis anak-anak baik-baik saja. Kami juga terus pantau perkembangannya," tambahnya.

Para pelaku ini sudah pernah dimintai keterangan oleh penyidik Unit PPA Polresta Kediri.

Diberitakan sebelumnya, T menjadi korban pengeroyokan karena melakukan gol bunuh diri saat bermain bola di halaman sekolahnya.

Akibat melakukan gol bunuh diri T dikeroyok rekan satu timnya. Selain dipukul juga ditendang hingga mengenai alat vitalnya.

Sebelum dirawat di RS Dr Sutomo, korban dirawat di IGD RS Bhayangkara, Kota Kediri.