Trenyuh, Brigadir Ali Asuh Bayi dari Wanita Frustrasi dan Sebatang Kara
Ia terlahir tanpa ditemani oleh sang ayah, karena nyatanya sang ayah lebih memilih pergi dan tidak menginginkan untuk merawat dirinya.
Editor: Sugiyarto

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ahmad Syarifudin
TRIBUNNEWS.COM - Tangis bayi mungil pecah, terdengar menggema, dari salah satu kamar operasi di Rumah sakit Bhayangkara, Selasa (13/02/2018) malam, sekira pukul 18.30 WIB.
Tangis itu adalah awal bagi kehidupan sang jabang bayi kedunia.
Tak seperti selayaknya bayi lainnya yang lahir disambut senyum tawa bahagia.
Kelahiran bayi malang ini di dunia seakan tak pernah dikehendaki.
Ia terlahir tanpa ditemani oleh sang ayah, karena nyatanya sang ayah lebih memilih pergi dan tidak menginginkan untuk merawat dirinya.
Di prosesi kelahiran, ayah sang bayi sebagai tumpuan hidup, lebih memilih kabur dan hidup bersama perempuan lain yang kini entah di mana rimbanya.
Kenyataan itu membuat Ibu sang bayi, Wahyu Kurnia (34) tampak depresi dan tak berkenan untuk merawat bayinya.
Ia tak tahu harus bagaimana menjalani hidup bersama anaknya dari suami yang tega meninggalkan dirinya.
Alhasil, deru nafas usia yang akan sang bayi jalani, hanyalah hidup sendiri.
Beruntung, di tengah kebimbangan dan Keputusaan, Wahyu Kurnia, ibu sang bayi, dipertemukan dengan Brigadir Ali, seorang anggota Propam Polda DIY.
Dengan ketulusan dan lapang dada, ia mau menerima, merawat dan membesarkan bayi itu selayaknya darah dagingnya sendiri.
Dalam pelukan kasihnya, anak itu, ia beri nama Muhammad Tito Karnavian.
"Karena saya mengidolakan Pak Tito, Beliau Kapolri, orang baik, saya ingin anak ini tumbuh dan terinspirasi seperti beliau," ujar Brigadir Ali, sembari menimang Tito kecil, Rabu (14/02/2018)