Gus Mus: Kalau Nggak Mau Dikritik Rakyat Jangan Jadi Wakil Rakyat
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, REMBANG - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Jalan KH Bisri Mustofa nomor 1-4, Kelurahan Leteh, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Jumat (16/2/2018).
Ganjar dan Gus Yasin diterima hangat oleh pengasuh pondok, KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus.
"Jadi pemerintah nanti jangan antikritik. Perbaiki layanan administrasi juga," ucap pria kelahiran Rembang, 10 Agustus 1944 itu.
Gus Mus sempat menyinggung persoalan UU MD3 yang akhir-akhir ini ramai diberitakan.
Menurut dia, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sejatinya wakil rakyat. "Bila tak mau dikritik, jangan jadi wakil rakyat. Jadi rakyat saja," tegasnya.
Ganjar dan Yasin pun tertawa sambil mengangguk, mendengar kata-kata Gus Mus.
Pasangan Ganjar-Yasin tak bisa berlama-lama mengobrol, lantaran Gus Mus hendak pergi ke Surabaya. Mereka pun berpamitan.
"Ya seperti itulah Gus Mus kalau memberi wejangan. Simpel tur makjleb," kata Ganjar didampingi Taj Yasin.
Ganjar berujar kedatangannya bersama Yasin sekedar silaturahmi. Mereka tak membahas soal pilgub 2018.
"Cuma mampir sekaligus pengajian bareng," kata politisi PDIP itu. (*)