Kementerian PUPR Garap Proyek Padat Karya Tunai di Seram Bagian Barat
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaksanakan Program Padat Karya Tunai (PKT) irigasi di Desa Gemba Waimital, Kabupaten Seram
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SERAM - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaksanakan Program Padat Karya Tunai (PKT) irigasi di Desa Gemba Waimital, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Pulau Seram, Provinsi Maluku.
Kegiatan yang dilakukan berupa pembangunan saluran irigasi kecil sepanjang 3,6 km. Jumlah pekerja yang terlibat sebanyak 150 orang dari 6 kelompok petani pemakai air setempat selama 50 hari.
Lokasi tersebut menjadi lokasi PKT yang dikunjungi Presiden Joko Widodo di Provinsi Maluku pada Rabu, (14/2). Turut mendampingi yakni Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Maluku Said Assagaff, dan Bupati Seram Bagian Barat Muhammad Yasin Payapo.
Presiden Jokowi menyusuri sawah untuk menuju lokasi pekerjaan yang dilakukan oleh para petani setempat. Presiden terlihat berbincang dengan para petani yang tengah mengerjakan saluran irigasi.
“Pertama kita ingin Padat Karya Tunai ini bisa mendistribusi anggaran langsung ke masyarakat di desa sehingga tingkat konsumsi, tingkat daya beli masyarakat menjadi naik. Kemudian yang kedua juga dengan cara yang sangat produktif ini, kita ingin jalan produksi di sawah, irigasi kita perbaiki. Sehingga kita harapkan ada manfaatnya, tidak hanya satu, dua, atau tiga saja, akan tetapi banyak manfaat dari Padat Karya Tunai ini," ungkap Presiden.
PKT irigasi yang ditinjau merupakan bagian dari Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. Irigasi tersebut mengairi areal sawah seluas 43 ha yang merupakan bagian dari Daerah Irigasi Kairatu.
Di Kabupaten SSB, Kementerian PUPR juga melaksanakan Program PKT jalan produksi melalui Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) yang anggarannya berada di Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Kegiatan berupa pembangunan jalan produksi untuk memudahkan pengangkutan hasil pertanian sepanjang 1.095 meter dengan nilai Rp 600 juta. Jumlah pekerja terlibat sebanyak 88 orang yang dibagi dalam 4 kelompok tani setempat. Upahnya sebesar Rp 120.000 dengan waktu pelaksanaan selama 3 bulan.
Program PKT lainnya adalah pemeliharaan jalan yang dilakukan melalui anggaran Direktorat Jenderal Bina Marga diantaranya berupa pemotongan rumput, pembersihan drainase, serta pengecatan median jalan.
Alokasi anggaran program padat karya Kementerian PUPR di Kabupaten Seram Bagian Barat terbagi melalui P3TGAI di 13 lokasi senilai Rp 2,9 miliar yang dikerjakan 25 orang per lokasi selama 60 hari, pemeliharaan jalan sepanjang 292 km senilai Rp 5,4 miliar, PISEW di 4 lokasi/kecamatan dengan anggaran Rp 2,4 miliar dan perbaikan rumah tidak layak huni melalui program rumah swadaya bagi 500 unit senilai Rp 1,25 miliar.
Pada kesempatan tersebut Menteri Basuki didampingi Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Agung Djuhartono, Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Rina Farida, Kepala BPJN XVI Ambon Satrio Sugeng Prayitno, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Hariyono Utomo serta Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.