Merasa Ditipu, Calon Jamaah Umroh Datangi Travel Abutours
Nova mengatakan, ia mendaftarkan ibu, ayah dan adiknya. Tiap orang dipungut biaya sekitar Rp16 juta oleh pihak Abutours.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Travel perjalanan umroh Abutours di Jalan Abdullah Lubis, Medan disinyalir melakukan penipuan terhadap ratusan calon jamaahnya. Terbongkarnya dugaan penipuan ini tatkala sejumlah jamaah mendatangi kantor Abutours yang sudah tutup sejak sepekan lalu.
"Saya dan keluarga daftar untuk umroh pada Juni 2017 kemarin. Uang yang sudah kami serahkan sebanyak Rp64 juta lebih," kata Nova Harahap (28) salah satu korban ketika ditemui Tribun di depan kantor Abutours, Selasa (20/2/2018).
Nova mengatakan, ia mendaftarkan ibu, ayah dan adiknya. Tiap orang dipungut biaya sekitar Rp16 juta oleh pihak Abutours.
"Setelah mendaftar Juni 2017 lalu, pegawai Abutours bernama Sri Wahyuni mengatakan akan memberi kabar lebih lanjut rencana perjalanan kamk. Desember 2017 lalu, saya disuruh suntik meningitis," ungkap Nova.
Setelah suntik meningitis, Nova yang merupakan warga Pasar VII Medan Tembung sempat bertanya kapan pihak travel memberikannya koper keberangkatan. Namun, pihak travel mengaku akan memberi kabar lebih lanjut mengenai hal itu.
"Waktu saya tanya kapan koper kami diberikan, pegawai bernama Sri Wahyuni lagi-lagi menyampaikan ucapan yang sama. Katanya kami akan dikabari lebih lanjut setelah semunya selesai," ungkap Nova ditemani adiknya Febri (27).
Kecurigaan Nova dan keluarganya semakin kuat tatkala melihat tayangan televisi terkait tutupnya perusahaan travel Abutours di Palembang dan Semarang. Mereka yakin, nasib Abutours sama dengan First Travel.
"Ayah saya sempat lihat kabar penutupan Abutours di Palembang itu. Kemudian kami telfon lah kantor Cabang Medan," katanya. Dalam percakapan via telfon, pegawai Abutours bernama Sri Wahyuni kembali mengatakan bahwa perusahaannya yang di Medan dalam keadaan baik-baik saja.
"Pertengahan Januari 2018 kemarin, kami datangi kantor ini. Waktu itu kami hanya diberikan pakaian ihram saja. Ketika kami tanya kapan koper keberangkatan diberikan, pegawai bernama Sri itu lagi-lagi memberikan jawaban yang sama," kesalnya.
Setelah mendekati jadwal keberangkatan, Nova dan adiknya kembali mendatangi kantor Abutours di Jalan Abdullah Lubis. Sayangnya, kantor itu sudah tutup. Pihak perusahaan yang dihubungi mengatakan Pimpinan Cabang Abutours Medan bernama Anwar sudah kabur.
"Harusnya kami berangkat tanggal 22 Februari ini. Untuk bulan ini saja, jamaah yang harusnya berangkat itu ada seribuan lebih," katanya.
Di depan kantor Abutours Medan, sejumlah polisi berdatangan menanyai para korban. Polisi mengarahkan para korban membuat laporan ke Polda Sumut.
"Kami bingung harus gimana lagi. Pihak perusahaan Abutours yang kami hubungi tak menjawab lagi," pungkas Nova.