Berburu Buaya Muara di Tengah Kota Samarinda
Terdapat empat perangkap yang dipasang tim BKSDA, yang terdiri dari daging ayam yang berlumuran darah sebagai umpan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Perburuan buaya di tengah kota masih belum usai. Bahkan, tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim memasang sejumlah perangkap, guna menangkap buaya muara yang jumlahnya diperkirakan lebih dari tiga ekor.
Pemasangan perangkap tersebut dilakukan mulai pukul 20.00 Wita, hingga sekitar pukul 23.00 Wita, Selasa (20/2/2018) kemarin, di aliran anak sungai Karang Mumus, tepatnya di perumahan Pondok Surya Indah, jalan PM Noor, Blok BH, Samarinda, Kalimantan Timur.
Terdapat empat perangkap yang dipasang tim BKSDA, yang terdiri dari daging ayam yang berlumuran darah sebagai umpan, lalu bambu, tali prusik, tali tambang dan kail, guna menjerat buaya.
Bahkan, malam itu terdapat buaya yang menampakan diri. Namun, upaya menangkap buaya tersebut belum membuahkan hasil, kendati saat itu tim BKSDA telah menggunakan harpun (alat menangkap buaya, menyerupai tombak).
"Untuk menangkap buaya, harus dalam kondisi yang sangat tenang, tidak bisa berisik," ucap Pengendali Ekosistem Hutan (PEH), Seksi Konservasi wil II Tenggarong-Samarinda, BKSDA Kaltim, Rido, Rabu (21/2/2018).
Sebelum memasang perangkap, tim BKSDA telah melakukan survei lokasi, sambil mencari keberadaan buaya, hingga ke kawasan jalan Pemuda.
"Selanjutnya, perangkap yang kita pasang ini akan dipantau, semoga membuahkan hasil," harapnya.
Selain tim BKSDA Kaltim, beberapa anggota komunitas reptile di Samarinda juga turut dalam perburuan buaya. Anggota komunitas tersebut juga memasang sejumlah umpan daging ayam, yang dipasangi pelampung, guna memudahkan melacak keberadaan buaya.
"Kita melihat ada sekitar tujuh kali kemunculan buaya di sepanjang aliran sungai ini, ada lima umpan yang kita pasang, baru satu yang dimakan," ucap Alfan.
Sementara itu, Zainal Abidin, sekretaris RT 30 berharap agar buaya yang berkeliaran disekitar pemukiman warga dapat segera ditangkap, sebelum menyerang warga.
"Kami mau buaya ini ditangkap, antisipasi agar tidak terjadi hal-hal tidak diinginkan. Kalau warga memperkirakan ada lebih dari tiga buaya, bahkan ada buaya berwarna putih (albino) juga," ucapnya.
Lanjut dia menjelaskan, buaya yang muncul disekitar lingkungan warga, memiliki panjang sekitar 1-2 meter. Dan, kemunculan buaya telah terjadi sejak dua minggu terakhir.
"Sudah dua mingguan warga lihat ada buaya, biasanya pagi sampai siang muncul ke darat, berjemur buayanya," tutupnya. (*)