Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasdim 1002 Barabai Sebut Benda di Ponpes Bukan Drone tapi Benda Misterius

Pergerakannya benda misterius itu lurus, tidak memutar sebagaimana drone pada umumnya

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Kasdim 1002 Barabai Sebut Benda di Ponpes Bukan Drone tapi Benda Misterius
Asahi
Helikopter tanpa awak, drone, membawa barang kebutuhan pulau-pulau di Jepang. 

Laporan Wartawan Banjarmasin Post Isti Rohayanti

TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Kasdim 1002 Barabai, Mayor Infantri Fahrizani berikan penjelasan terkait keberadaan benda yang diduga drone di kawasan dua unit Ponpes di Pamangkih, Hulu Sungai Tengah.

Setelah dilakukan penelusuran pada Kamis (22/2) malam oleh 25 anggota Kodim dan Polres HST, ia mengatakan dari hasil pengamatan ada dugaan yang dimaksud drone itu bukan drone. Karena beberapa alasan.

Adapun yang membuat dugaan itu kuat, disampaikan oleh Fahrizani, aktifitas benda tersebut terlalu tinggi.

Bahkan dari pengamatan mata, tingginya lebih dari satu kilometer melebihi tinggi drone  umumnya.

"Dari pengamatan mata, benda itu posisinya terlalu tinggi. Tingginya lebih dari satu kilo meter. Sementara kalau drone tidak setinggi itu. Kemudian pergerakannya pun lurus, tidak memutar sebagaimana drone pada umumnya," terang Mayor Infanteri Fahrizani, Jumat (23/2/2018).

Ia juga mengatakan benda tersebut hanya ada satu.

Berita Rekomendasi

Sempat dikatakan dua hal itu kerena ada sudut pandang berbeda dan terlihat dari dua ponpes di kawasan Pamangkih tersebut.

Baca: Santri dan Ustaz Dua Ponpes di HST Diteror Kehadiran Drone Misterus

Kecurigaan benda tersebut merupakan drone, awalnya berasal dari pertemuan antara pengurus ponpes dan Kapolres HST serta pihak Kodim 1002 Barabai.

Saat itu pengasuh ponpes sempat melontarkan kalau mereka merasa diawasi oleh drone dan mobil hitam yang digunakan oleh orang asing. Bahkan sempat menanyakan terkait Ponpes.

Terkait mobil hitam, Mayor Infanteri Fahrizani mengatakan itu merupakan warga setempat. Bukan orang asing.

Namun mungkin pihak pesantren tidak kenal.

"Orang yang mengendarai mobil hitam itu hanya warga biasa yang beretanya terkait pesantren. bukan orang asing," jelasnya.

Namun untuk antispasi, Kodim 1002 HST, menempatkan satu Babinsa di kawasan tersebut. Babinsa ditugaskan untuk stanby.

Lantas, ia juga berharap agar masyarakat tidak resah. Karena apa yang dilibay dan disaksikan tidak sebagaimana yang dikira.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas