Kemacetan Akibat Banjir di Bojongsoang Bikin Pingsan Seorang Kakek
Warga Cicaheum, Kota Bandung itu, menurut keterangan warga, menepi dari kemacetan ke pinggir jalan.
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Tribun Jabar
TRIBUNNEWS.COM, BOJONGSOANG - Seorang pengendara sepeda motor pingsan di Desa Bojongsoang, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.
Pengendara yang diketahui bernama Endang Sutisna (60) itu pingsan, karena diduga tertahan kemacetan di Jembatan Biru Cijagra pada Jumat (23/2/2018).
Warga Cicaheum, Kota Bandung itu, menurut keterangan warga, menepi dari kemacetan ke pinggir jalan.
Setelah berhenti dan duduk sebentar di sebuah warung Endang mulai terhuyung dan hilang kesadaran.
Warga langsung berteriak-teriak meminta bantuan PMI Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Desa Bojongsoang yang tengah berpatroli di lapangan.
Baca: Duduki Peringkat 5 Bencana Banjir Nasional, Kabupaten Cirebon Diapit 50 Sungai
Baca: Banjir yang Terjadi Dalam Seminggu Ini di Kabupaten Cirebon Melanda Sembilan Kecamatan
Endang dievakuasi ke sebuah warung beras, dan segera mendapatkan pertolongan dari PMI dan salah seorang perawat yang kebetulan ada di lokasi kemacetan.
"Tadi dia menepi bilang pusing, enggak kuat katanya, terus dia mengeluarkan dompet dan membeli air. Dia sempet minum tapi keluar lagi dan langsung pingsan," ujar Sahid (30) pemilik warung di lokasi.
Diduga Endang mengalami kelelahan dan belum sarapan pagi setelah perjalanan jauh dari Majalaya menuju rumahnya di Cicadas Kota Bandung.
Setelah mendapat pertolongan pertama dari PMI Desa dan seorang perawat, Agung Setia Lestari, Korban akhirnya sadar dari pingsannya.
Baca: Jalur Kereta dari Brebes Cirebon Terendam Banjir, Enam Perjalanan Kereta Terganggu
Baca: 5 Fakta Mencengangkan Bocah Bertelur, Akmal Keluarkan Puluhan Butir Telur!
Baca: Bandung Masih Berpeluang Diguyur Hujan Lebat Lagi
Seluruh tubuh Endang tampak kaku, kedua tangan, kaki, dan perut Endang mengalami keram. Endang mengaku sakit sambil menangis.
Pihak PMI dan warga setempat kesulitan membawa korban ke puskesmas atau rumah sakit setempat karena macet parah.
Akhirnya pihak PMI dan salah seorang perawat melakukan perawatan seadanya di dalam warung beras.(*)