Tentara Manunggal Masuk Desa Program Rehabilitasi Penataan Lingkungan di Kabupaten Asmat
epala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan, pemerintah pusat akan meluncurkan program Tentara Manunggal Masuk Desa
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, AGATS - Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan, pemerintah pusat akan meluncurkan program Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) untuk warga Asmat, Papua. Program rehabilitasi seusai dicabutnya Kejadian Luar Biasa gizi buruk dan campak di daerah ini.
"Programnya adalah penataan lingkungan yang perlu diperbaiki lagi," ujar Moeldoko di Rumah Sakit Umum Daerah Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Kamis (22/2/2018).
Dijelaskannya, program TMMD nantinya tidak hanya terdiri dari TNI saja. Berbagai kementerian terkait juga akan ikut bergabung dalam tim yang akan diterjunkan untuk program ini. Menurut dia, salah satu fokus penataan tersebut adalah memberikan edukasi kepada warga setempat agar mulai menanam sayur-sayuran di pekarangan rumahnya.
Hal itu, kata Moeldoko, perlu dilakukan karena ketika berkunjung ke Rumah Sakit Umum Daerah Agats bersama beberapa menteri, ada seorang ibu mengeluhkan kurangnya sayuran bergizi di daerahnya.
"Edukasi nanti akan diberikan, tidak perlu lahan yang luas. Warga nanti diajarkan untuk bercocok tanam dengan cara-cara yang sederhana," ujar Moeldoko.
Moeldoko melakukan kunjungan ke Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua bersama menteri Kabinet Kerja yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani. Selain Puan dan Moeldoko, turut hadir juga Menteri Sosial Idrus Marham, Menteri Kesehatan Nila F. moeloek, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendi. Selama perjalanan mereka didampingi Bupati Asmat, Elisa Kambu.
Saat di Agats, Asmat, rombongan pemerintah mengecek lima titik, yaitu pompa air bersih, pusat belajar-mengajar untuk pendidikan anak usia dini, Gelanggang Olah Raga, Rumah Sakit Umum Daerah Agats, serta Wiyata Mandala.
"Sarana dan prasarana yang saat ini sudah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat antara lain adalah sarana penyediaan air bersih, dan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah baru yang lebih besar," ujar Moeldoko.
Status Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak dan Gizi Buruk di Asmat yang ditetapkan Pemerintah sejak pertengahan Januari hingga pertengahan Februari 2018 akan dilanjutkan dalam bentuk satuan tugas berjangka menengah dan panjang.
Jangka menengah akan berakhir pada 31 Desember 2018, sedangkan jangka panjang akan sampai tahun 2024.
Bupati Asmat Elisa Kambu, menyatakan terima kasihnya atas dukungan pemerintah dan masyarakat dari berbagai penjuru tanah air dalam membantu masyarakat Asmat menghadapi kasus gizi buruk dan campak di wilayahnya.
“Semoga bantuan dan dukungan kepada masyarakat menjadi berkat bagi masyarakat Asmat, dan semua pihak yang telah mengulurkan tangannya untuk masyarakat juga mendapatkan berkat,” ujarnya.
Rombongan pemerintah juga memberikan bantuan berupa Kartu Indonesia Pintar, Paket Keluarga Harapan, Dana Tugas Bantuan Kabupaten, bibit tanaman, peralatan sekolah, serta susu dan sembako.