Anjing Pelacak Mulai Kelelahan, 3 Ton Sabu Belum Juga Ditemukan di Kapal Win Long
Pencarian narkoba jenis sabu-sabu yang kabarnya mencapai 3 ton belum juga berhasil ditemukan tim gabungan Mabes Polri.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, KARIMUN - Memasuki hari ketiga pasca ditegahnya kapal ikan berbendera Taiwan, Win Long, pencarian narkoba jenis sabu-sabu yang kabarnya mencapai 3 ton belum juga berhasil ditemukan tim gabungan Mabes Polri-Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Kepri.
Brigadir Jenderal (Pol) Eko Daniyanto, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri mengatakan tim gabungan Mabes Polri-DJBC Khusus Kepri berencana menambah kekuatan pencarian yakni dengan menambah dua anjing pelacak milik Mabes Polri, didatangkan langsung dari Jakarta, Minggu (25/2/2018).
"Besok kami akan datangkan dua anjing pelacak lagi langsung dari Jakarta. Andro, anjing pelacak yang berhasil menemukan sabu 1,6 ton terlihat mulai kelelahan dan sudah terlalu lama di lapangan," ujar Eko Daniyanto kepada wartawan di Kanwil Khusus IV DJCB Kepri, Sabtu (24/2/2018) malam.
Perihal Andro, Brigjend Eko Daniyanto mengatakan sempat beberapa kali berputar-putar di dalam kapal dan berhenti.
Biasanya tindakan itu mengarah ke tanda-tanda menunjukkan adanya narkoba sabu seperti yang ia temukan pada kapal Peniun Union berbendera Taiwan di perairan Anambas, Kepri sekitar sepekan lalu.
Baca: Akhir Kisah Mantan Wakapolda Sumut, Polisi Belum Bisa Pastikan Korban Pembunuhan
"Saat itu dia berputar dan langsung duduk dan benar ada sabunya. Kalau di sini, nyaris begitu juga, cuma dia berputar-putar dan berhenti, tidak duduk, mungkin ada pengaruh dari cerobong asap kapal," ujarnya.
Tidak hanya itu, jenderal bintang satu ini juga mengatakan melibatkan tim penyelam dari Karimun.
Mereka mendapat tugas untuk mengecek ke bagian bawah kapal. Pihaknya juga menitikberatkan pada bagian kapal yang diluar kewajaran seperti hasil modifikasi.
"Ini kapalnya besar, jadi terpaksa keluar dulu ikan-ikannya," kata Eko.
Benar saja, Sabtu malam, sejumlah lori roda enam keluar-masuk dari Kakanwil Khusus IV DJBC Kepri, tempat kapal Win Long disandarkan.
Mereka mengangkut ikan-ikan yang dibungkus dalam ratusan karung ukuran kecil.
Sontak hal itu menjadi ‘sasaran empuk’ awak media yang sudah menunggu sedari pagi.
Petugas memperkirakan, pembongkaran seluruh isi kapal diperkirakan baru akan selesai hingga Minggu pagi.
Barang-barang yang dipindahkan dari kapal itu adalah ikan beku untuk umpan pancing di bagian penyimpanan makanan di bawah palka kapal Win Long.
Setidaknya, muatan total yang dipindahkan mencapai 15 ton. Sebagian umpan dalam kotak dan dibungkus plastik biru.
Eko menyebutkan, saat ini masih ada umpan ikan di bagian ujung palka bawah yang belum dikeluarkan.
Prosesnya memang cukup memakan waktu karena terkendala pada proses pengangkatan.
"Perkiraan sampai pagi sekitar 15 ton. Kendala pengangkatan dari bawah kapal dengan mesin hanya satu unit dan tidak bisa cepat," jelasnya.
Baca: Pengunjung Tahanan Polres Pura-pura Pingsan Ketahuan Selipkan Sabu dalam Bakso
Hari ini adalah hari terakhir pencarian sabu yang dikabarkan mencapai berat 3 ton.
Apabila hingga Minggu (25/2/2018) malam tidak juga kunjung ditemukan barang bukti narkoba jenis sabu seberat 3 ton yang disangkakan awalnya, pihaknya dengan ikhlas akan menarik diri.
"Selanjutnya terserah kawan-kawan BC karena kepabeanan mereka yang tangani. Sejauh ini sabu 3 ton itu masih berupa informasi awal yang masih kami cari dalam kapal," ujar Eko.
Pelabuhan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Kepri sangat sibuk sejak Jumat (23/2/2018) sore hingga malam.
Puluhan petugas polisi bersenjata lengkap dan berpakaian sipil serta petugas BC terlihat mondar-mandir dan berjaga di kawasan dermaga.
Keramaian dermaga BC ini terkait penangkapan kapal Win Long, Jumat siang di Selat Philips, tak jauh dari Pulau Nipah, Batam.
Kapal berbendera Taiwan dengan 28 awak tersebut diduga membawa sabu.
Jumlah sabu pun simpang-siur. Ada yang menyebutkan 1 ton, 2,6 ton, bahkan ada yang menyebutkan 3 ton, sehingga informasinya menjadi viral di media massa dan media sosial.
Pada Sabtu sore, sekira pukul 16.50 WIB, satu unit mobil milik Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Karimun masuk ke Kanwil DJBC Khusus Kepri yang terletak di Meral tersebut.
Baca: Pasca Penangkapan Pelaku Prostitusi Online, Mawar Takut Membalas Chat Pelanggan
Penahanan kapal Win Long hampir bersamaan dengan ekspose penangkapan 1,6 ton sabu di Mapolda Kepri, Jumat (23/2/2018).
Kapal itu diketahui bernama Win Long dengan nomor lambung BH12998.
Dari informasi yang diperoleh, kapal ini ditegah oleh tim Patroli BC 20005 Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Kepri di Selat Philips, dekat Pulau Nipah.
Kapal itu kemudian ikut digiring kapal patroli 20007 ke Kanwil DJBC Khusus Kepri di Pulau Karimun Besar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.