Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Awalnya Hanya Kagum Melihat Seragam Engineer, Kini Arcandra Jadi Wakil Menteri ESDM

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar berbagi cerita mengenai awal mula ia berkecimpung di sektor perminyakan.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Sugiyarto
zoom-in Awalnya Hanya Kagum Melihat Seragam Engineer, Kini Arcandra Jadi Wakil Menteri ESDM
Apfia Tioconny Billy
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar berbagi cerita mengenai awal mula ia berkecimpung di sektor perminyakan.

Arcandra menceritakan semua itu berawal dari rasa kagumnya kepada staf engineering yang menggunakan warepack atau pakaian keselamatan para pekerja teknik.

Sehingga wakil dari Menteri Ignasius Jonan itu bercita-cita menjadi seorang insinyur agar bisa mengenakan warepack.

"Kalau dari sisi migasnya itu waktu kecil itu kan melihat orang kerja di migas itu rasanya (kagum), dan kayak real engineer itu kan kalau seseorang sudah pakai warepack, stereotipnya sperti itu lalu pengen jadi enginer," ungkap Arcandra saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (25/2/2018).

Untuk mewujudkan mimpinya Arcandra memilih jurusan teknik mesin saat di perguruan tinggi.

Lalu pria asal Padang itu sempat bingung apakah melanjutkan sekolah di Indonesia atau Amerika yang juga menjadi salah satu keinginannya.

Berita Rekomendasi

Saat itu posisinya Arcandra pun telah di terima di Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas di Amerika melalui jalur beasiswa yang diadakan Presiden BJ Habibie.

Untuk menentukannya, Arcandra bertanya kepada ibunya, dan jawabannya, sang ibu lebih memilih Arcandra bersekolah di Indonesia.

"Saya tanya ibu pas akhir SMA, sekolah keluar negeri atau tetap di Indonesia, ibu saya bilang gak boleh (Amerika), yaudah saya sekolah ke ITB," ucap Arcandra.

Alhasil Arcandra membatalkan beasiswa dari BJ Habibie dan memilih kuliah di ITB, walaupun saat itu hanya ada 100 orang yang terpilih untuk beasiswa dari presiden ketiga Indonesia itu.

"Ikut program beasiswa tersebut alhamdulillah lulus, sudah sampai tahap akhir bahkan ditempatkan kemana sudah tahu saya," tutur Arcandra.

Setelah kuliah Strata-1 (S1) di ITB dari tahun 1998 hingga 1994, Arcandra pun bergesas mengejar impiannya untuk kuliah di Amerika.

Pada tahun 1996, Arcandra berangkat ke Amerika untuk melanjutkan S2 di Texas A&M University tentunya melalui program Beasiswa.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas