Pemandu Lagu Tewas Disemen di Bak Mandi, Ini Fakta-faktanya
Penangkapan pelaku begal di Puguh Boja Kendal, Jumat (23/2/2018) siang mengungkap satu kasus lain yang lebih mengejutkan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Heboh pemandu lagu yang hilang selama 6 hari dan ditemukan tewas dicor di bawah bak mandi membuat geger saat ini.
Penangkapan pelaku begal di Puguh Boja Kendal, Jumat (23/2/2018) siang mengungkap satu kasus lain yang lebih mengejutkan.
Didik ditangkap polisi setelah diduga melakukan pembegalan di Desa Tampingan Boja, Jumat pagi.
Ketika mencari bukti untuk keperluan penyidikan, polisi malah menemukan mayat perempuan.
Melansir Tribun Jateng untuk mengumpulkan fakta-fakta terkait penemuan mayat tersebut, simak ulasannya di bawa ini :
1. Diduga berporfesi sebagai pemandu lagu
Mayat wanita cantik itu teridentifikasi sebagai FA (24) warga Desa Margosari, Limbangan Kabupaten Kendal.
Baca: Pengakuan Seorang PSK di Manado
F diduga semasa hidup sebagai pemandu karaoke di Boja.
2. Meninggal enam hari lalu
Diduga F telah meninggal 6 hari sebelum ditemukan.
Setelah didesak akhirnya Didik mengakui telah mencekik F hingga tewas.
"Kami akan melakukan penelitian lebih mendalam dengan cara autopsi untuk mengetahui kematian korban tersebut. Dari keterangan tersangka wanita itu ia bunuh dengan cara dicekik hingga kehabisan napas," jelas
3. Motif pembunuhan
Sementara, motif Didik menghabisi nyawa F karena masalah utang piutang.
Hal itu diakui Didik yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Dia jengkel terhadap korban. Karena saat ditagih untuk membayar utang, korban malah mengatakan kata-kata kasar," kata Kasatreskrim Polres Kendal, AKP Aris Munandar, setelah menginterogasi Didik.
4. Punya anak
Berdasar penelusuran Tribun Jateng, F mempunyai dua anak yang diasuh oleh ibunda F bernama S.
5. Sudah hilang sejak seminggu lalu
Ibu korban pembunuhan, Sumiyati tak bisa menahan rasa dukanya.
Dia dimintai keterangan di kantor polisi.
Sumiyati tak kuasa menahan tangis.
Sambil sesenggukan ibunda korban memberi keterangan kepada polisi.
Ia tak menduga putrinya menjadi korban pembunuhan.
Sumiyati menuturkan dirinya telah kehilangan anaknya sejak seminggu lalu.
"Saat itu ada yang menjemput anak saya. Saya juga tidak mengenal siapa orang yang menjemput anak saya," kata Sumiyati, Jumat (23/2/2018) di kantor polisi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.