Menko PMK Puan Maharani Dukung Prof Sardjito jadi Pahlawan Nasional
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, dukung Prof. Sardjito untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, dukung Prof. Sardjito untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.
Dalam Seminar Nasional dalam Rangka Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional Bagi Prof. Sardjito, di Jakarta, Puan mengatakan Sardjito sangat berperan dalam dunia pendidikan tinggi Indonesia dengan menyelamatkan aset pendidikan dengan memindahkan Institut Pasteur ke Klaten saat peristiwa Bandung Lautan Api.
Ia menilai Sardjito punya jiwa pengabdian yang tidak memikirkan diri sendiri, melainkan untuk keilmuan, masyarakat, negara dan bangsa.
Dalam pengusulan gelar pahlawan, Puan mengatakan perlunya melihat kesiapan dan kelengkapan syarat-syarat pengajuan gelar pahlawan tersebut.
Salah satuya dengan mencari jejak sejarah hingga kesaksian dari ahli sejarah terhadap peran dan kontribusi Sardjito.
Menurut Puan, nilai-nilai perjuangan dan pengorbanan Sardjito patut diapresiasi dan diteruskan.
Hal ini juga sejalan dengan pemikiran Bung Karno yang menyatakan agar kita jangan sekali-kali melupakan sejarah.
"Jangan sampai kita menjadi bangsa yang melupakan sejarah dengan tidak mengenal pahlawannya yang sudah berjasa untuk bangsa," ujarya, Selasa (27/2/2018).
Sementara itu, Mahfud, M.D mengatakan bahwa Prof. Sardjito layak dan sangat memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Ia melihat semua syarat materiil dan formal berdasar peraturan perundang-undangan untuk itu telah dipenuhi.
Dalam dunia politik peran penting yang dilakukan oleh Sardjito adalah peran politik inspiratif yakni ide dan konsep-konsep untuk mencetak kader bangsa yang biasa merawat dan membangun atau mengabdi kepada NKRI dengan mencetak sarjana yang sujana, sarjana yang berilmu amaliah dan beramal ilmiah.
"Ia menjadikan Pancasila sebagai dasar pengembangan pendidikan serta dasar pengembangan ilmu pengetahuan di perguruan tinggi yang dikembangkannya dari UGM."
"Peran ini tidak bisa dianggap ringan sebab kelangsungan Indonesia juga dibangun berdasar Pancasila," tandasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.