Beraninya, Tiga 'Pak Ogah' Tua Ini Memalaki Pak Kapolsek
Hingga kini, tambah I Putu, ketiganya masih dalam pemeriksaan dan nantinya akan didata, setelah itu langsung dipulangkan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG--Apes yang dialami tiga pemalak ini. Mereka yakni Firdaus (21), Zulkifli (60) dan Acip Supriadi (30), ketiganya warga Jalan Nilakandi Lorong Jepang Kecamatan Kertapati, Palembang.
Lantaran diduga tak sengaja telah memintai uang kepada Kapolsek Kertapati, untuk mengatur jalan saat kondisi jalan macet di kawasan Kertapati Palembang, tepatnya di bawa Fly Over, saat kendaraannya melintas.
Membuat ketiga pemalak ini harus berurusan dengan petugas kepolisian Polsek Kertapati Palembang.
Ketiga ditangkap petugas saat mengatur jalan macet di kawasan tersebut.
Namun apa hendak dikatakan, aksi mereka pun merupakan mengantarkan mereka ke sel tahanan Polsek Kertapati karena korban pun merupakan Kapolsek disana.
" Ya jadi tadi malam, saat melintas dikawasan tersebut dan hendak memutarkan mobil. Nah keadaan disana memang macet karena masih ada pembangunan Fly over. Jadi mereka ini mengatur lalu lintas. Namun aksi pun meminta imbalan alias malak. Hal ini lah membuat saya mengamankan mereka," ungkap Kapolsek Kertapati, I Putu Suryawan, didampingi Kanit Res Denny Irawan, Rabu (28/2/2018).
Lanjut I Putu, aksi ketiga pun sudah sering di kawasan tersebut, diketahui berdasarkan laporan warga yang melintas di kawasan tersebut.
"Jika tak dikasih uang mereka pun tak segan-segan melempar warga yang melintas mengunakan kendaraan dengan batu, apalagi sopir truk yang melintas. Memang sudah banyak laporannya," kata I Putu.
Hingga kini, tambah I Putu, ketiganya masih dalam pemeriksaan dan nantinya akan didata, setelah itu langsung dipulangkan.
" Sudah didata mereka langsung kita pulangkan. Namun jika masih melakukan aksinya lagi, mereka pun langsung kita tangkap," tegas Kapolsek
berpangkat AKP ini.
Sedangkan, Firdaus ketika ditemui mengaku, tidak melakukan pemalak di kawasan tersebut, dirinya hanya mengatur lalu lintas yang macet.
"Kalau untuk uang pak kami tidak memaksa sopir dan warga yang melintas.
Namun jika saya berikan uang baru kami ambil," ungkapnya menyesal.
Hal yang sama diungkap Zulkipli, seorang juga ojek pangkalan ini. Ia
saat itu dengan menunggu penumpang saja disana.
" Nah kebetulan tak ada penumpang, ia pun membantu dua rekannya yang mengatur lalu lintas.
Namun ia pun tak berpikir hasil harus ditangkap petugas," sesalnya.