Marbut Masjid Rekayasa Kasus Seolah Jadi Korban Penganiayaan, Ini Motifnya
Marbut Masjid Agung Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Uyu Ruhiyana mengaku apa yang dilakukannya hanya untuk memperjuangkan pekerjaan anaknya.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Marbut Masjid Agung Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Uyu Ruhiyana mengaku apa yang dilakukannya hanya untuk memperjuangkan pekerjaan anaknya.
Penghasilannya sebagai penjaga masjid sebesar Rp 125 ribu per bulan, tak cukup untuk memenuhi permintaan anaknya.
Seperti diketahui, informasi menyebar seorang marbut masjid dianiaya lima orang tak dikenal, Rabu (28/2/2018) dini hari.
Baca: Ketua DPR Dorong Polri Gandeng Interpol Usut Tuntas Masalah Ekespolitasi Seksual Terhadap Anak
Informasi itu menyebar via media sosial hingga akhirnya viral.
Bahkan, konten terkait kasus itu yang menyebar dikait-kaitkan dengan kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Di hadapan Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto, Ketua MUI Jabar dan pimpinan Dewan Masjid Indonesia, Uyu mengatakan anaknya ingin memiliki mesin pemotong rumput.
"Anak saya bercita-cita punya mesin potong (rumput). Tapi saya tidak punya uang untuk beli karena saya cuma punya uang Rp 125 ribu per bulan dari hasil bersih-bersih masjid. Sampai akhirnya saya berpikiran kotor," ujar Uyu di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta Bandung, Kamis (1/3/2018).
Setelah Salat Isya, Selasa (27/2/2018) biasanya ia tidur.
Baca: PDIP Latih Manager Kampanye Gaungkan Nama Jokowi
Apalagi, suasana kawasan pantai selatan Garut itu hujan dan tidak banyak aktivitas di jalanan.
Namun, saat itu, ia gundah memikirkan anaknya.
Ia pun tak tidur hingga pukul 02.00 dini hari memikirkan cara mencari uang untuk membeli mesin potong rumput.
Hingga akhirnya, pukul 04.00 sebelum azan Subuh berkumandang, ide kotornya itu ia lakukan.
"Anak saya bercita-cita punya mesin potong (rumput) untuk kerja. Tapi saya tidak punya uang. Akhirnya pukul 04.00 saya merekayasa kejadian itu seolah-olah ada yang menganiaya padahal itu rekayasa saya sendiri," ujar Uyu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.