Aher: Hasil Survei Tak Berlaku di Pilkada Jabar
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, terlibat di dalam pemenangan pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Barat, Sudrajat-Ahmad Syaiku.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, terlibat di dalam pemenangan pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Barat, Sudrajat-Ahmad Syaiku.
Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan, terlihat hadir di kediaman Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, saat menggelar pertemuan dengan petinggi PAN dan PKS, pada Kamis (1/3/2018).
Apabila melihat hasil survei yang dikeluarkan sejumlah lembaga survei, pasangan ASYIK memang tidak menempati posisi teratas dari empat pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Barat yang bersaing.
Aher menilai hasil survei tidak dapat menjadi ukuran di Pilkada Jabar. Hal ini berkaca dari pengalaman di dua Pilkada sebelumnya. Di Pilkada 2008, Aher saat berpasangan dengan Dede Yusuf tidak unggul di hasil survei. Namun, dapat memenangkan pertarungan.
Baca: Hubungan Spesial Didik Dengan Teman Istri Berujung Malapetaka, Fitri Tewas Lalu Dicor
Berselang lima tahun kemudian giliran berpasangan dengan Dedy Mizwar. Saat hasil survei menunjukkan tidak signifikan. Tetapi, kembali Aher mampu membalikkan prediksi, setelah memenangkan kursi gubernur Jabar untuk kedua kali.
"Jawa barat mah tidak bisa disurvei. Dulu tahun 2008 saya kalah survei menang. 2013 saya kalah survei, menang," ujar Aher kepada wartawan, Kamis (1/3/2018).
Sebagai kader PKS, Aher bertanggung jawab memenangkan pasangan ASYIK tersebut. Dia meminta kepada pasangan itu agar tidak perlu khawatir melihat hasil survei.
Menurut dia, kunci utama memenangkan Pilkada adalah bekerja keras.
"Saya katakan jangan khawatir, yang penting kerja keras. Jaringan diperkuat, silaturahim diperkuat. Arak-arakkan, blusukan ke sana kemari. Insya allah menang," tutur Aher.
Untuk menang di Pilkada Jabar, kata dia, harus unggul di setiap kabupaten/kota. Dia menegaskan, ada kader partai yang siap dikerahkan sebagai upaya memenangkan partai tersebut.
"Tadi dikatakan semua daerah dimenangkan. Kan mau aman begitu. Dengan segala cara yakni kerja keras. Ada struktur ada kader ada jaringan. Mudah-mudahan," kata dia.
Pilkada Jawa Barat 2018 diikuti sebanyak empat pasang bakal kandidat. Mereka adalah Mochamad Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, Sudrajat-Ahmad Syaikhu, dan Tubagus Hasnudin-Anton Charliyan.
Indo Barometer merilis hasil survei popularitas dan elektabilitas empat pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur kontestan Pilkada Jawa Barat 2018, Selasa (13/2/2018).
Hasil survei menunjukkan, elektabilitas pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) berada di posisi tertinggi dengan perolehan 44,8 persen. Posisi kedua ditempati pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (2DM) dengan 27,9 persen.
Pasangan TB Hasanudin- Anton Charliyan (Hasanah) dengan 1,0 persen dan pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu berada di posisi buncit dengan perolehan 0,9 persen.
Survei menggunakan metode multistage random sampling yang dilaksanakan 20-23 Januari 2018 dengan jumlah responden sebanyak 800 orang tersebar di 27 kabupaten kota di Jawa Barat. Margin of error plus minus 3,46 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.