Ibu Kos Cantik Diduga Dibunuh Pria Berperawakan Kecil, Ini Cerita Lengkapnya
encananya, suami korban bernama Ridal Agus Prabowo kini sedang bertolak ke Semarang dari Jakarta.
Editor: Hendra Gunawan
![Ibu Kos Cantik Diduga Dibunuh Pria Berperawakan Kecil, Ini Cerita Lengkapnya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/seorang-ibu-rumah-tangga-metha-novita-ditemukan-tak-bernyawa-di-kamar-ru_20180302_062204.jpg)
Tidak lama setelah itu ia masuk ke dalam rumahnya. Dan sekitar pukul 08.15 Endang dengar teriakan Metha.
"Teriaknya kencang saya keluar sampai depan rumah sudah berhenti teriakannya, lalu saya lihat pagar tertutup. Saya ketuk-ketuk pagarnya kok nggak ada yang keluar. Saya panggil bu Metha juga nggak nyaut tapi saya lihat di jendela ada yang mengintip berarti kan ada orang," jelas Endang.
Tidak berani masuk, ia pun memanggil para mahasiswa yang mengontrak di sebelah rumah Metha.
"Setelah dicek benar memang ada orang. Mahasiswa keluar. Orang (terduga pelaku) itu keluar sambil membawa Nako, anak Metha paling bungsu. Lalu Nako dikasihkan ke Tinug itu. Dia kan memang yang akrab sama Nako. Saya sudah tua ndak kuat nggendong," jelas Endang.
Setelah menyerahkan Nako, Endang membeberkan bahwa pria tersebut berbicara bahwa ia kenal dengan mantan pembantu, kenal dengan Metha, juga kenal dengan Tinug. Namun ia berbicara sembari beranjak ke sepeda motornya.
"Pas naik motor saya minta anak-anak mahasiswa itu menangkap orang itu. Ditangkap dulu nanti kalau ada apa-apa suruh tanggung jawab," ucap Endang.
Ketika Endang berbicara seperti itu, pelaku kemudian tancap gas dan kabur.
Di ujung gang perempuan yang diboncengnya sudah menunggu dan keduanya bergegas pergi.
"Baru setelah kabur dicek di dalam rumah bu Metha ternyata sudah terkapar," pungkas wanita berhijab tersebut.
Pengakuan beberapa tetangga terdekat korban makin menambah petunjuk kepada sosok pelaku pembunuhan tersebut.
Terlebih kendaraan terduga pelaku, sempat difoto oleh warga. Ada plat nomor jelas dari sepeda motor supra fit warna biru yang mondar mandir di depan rumah perempuan cantik tersebut.
Bahkan sepeda motor tersebut sudah tersebar di media sosial.
Dalam foto tersebut tampak pelaku tidak mengenakan alas kaki, dan kabur naik sepeda motornya.
Andre Fernanda (19) saksi yang tinggal mengontrak rumah persis di sebelah kediaman korban menyatakan sempat berbicara dengan orang yang diduga menjadi pelaku pembunuhan.
"Saat itu saya dengar suara teriakan kencang. Terus saya keluar rumah di depan rumah bu Metha, sudah ada ibu-ibu yang bilang ada seorang laki-laki masuk rumah bu Metha, lalu saya diminta masuk mengecek ke dalam," jelas Andre saat ditemui di lokasi.
Ketika dia masuk dia memang bertemu dengan seorang pria berusia sekitar 20-30 tahun yang sedang menutup mulut anak bungsu Metha yang masih berusia empat tahun.
"Saat itu masnya langsung ngomong dia kenal dengan bu Metha, kenal juga dengan mantan pembantunya. Bahkan nyebut nama. Karena sungkan saya kemudian keluar rumah Bu Metha," jelas mahasiswa UIN Semarang tersebut.
Saat itu Andre belum tahu bahwa Metha sudah dalam keadaan tidak bernyawa di dalam kamar.
Ia tidak mengecek karena keadaan kamar tertutup.
Setelah ia keluar, pria yang diduga pembunuh itu juga keluar rumah Metha menuju sepeda motornya yang terparkir di depan.
"Ada ibu-ibu minta supaya menangkap dia. Tapi dia langsung tancap gas kabur," terang Andre.
Setelah itu, ia kemudian diminta ibu-ibu mengecek ke dalam rumah dan mendapati Metha sudah dalam keadaan tengkurap.
Pantauan Tribun Jateng di rumah duka sudah ada beberapa karangan bunga ucapan duka.
Beberapa ucapan duka turut berduka cita di depan rumah korban.
Berselang lima jam pascakejadian, adapun lima papan bunga terpajang di depan rumah korban.
Pantauan Tribunjateng.com di lokasi pada pukul 13.30 WIB, tampak pegawai bank cabang Semarang yang masih seperusahaan dengan suami korban mendatangi kediaman Metha.
Dugaan aksi pembunuhan ini sedang ditangani oleh petugas Unit Reskrim Polsek Ngaliyan.
Kapolsek Ngaliyan, Donny Eko Listianto akui sudah menerima rekaman CCTV yang terpasang di sekitar lingkungan rumah korban.
"Sudah kami terima. Dari rekaman sempat saya lihat, pelaku memang sempat mondar-mandir," jelas Kompol Donny kepada Tribunjateng.com, Kamis (1/3/2018).
Fakta sementara ini, tidak ada barang-barang korban yang hilang. Diduga pelaku melakukan pembunuhan murni.
"Kalau dilihat, pelaku tidak mengambil apapun barang di rumah. Saya belum bisa simpulkan terkait motif pelaku," paparnya.
Saat ini kepolisian memang sedang mencari identitas pelaku setelah selesai mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksi yang berada di lokasi kejadian.
Ia memastikan tidak ada benda berharga di rumah yang hilang.
"Barang bukti yang ditemukan di lokasi adalah sandal yang diduga milik pelaku tertinggal di dalam rumah," terang Donny.
Maka dirinya belum bisa menyimpulkan apa pun terkait siapa yang diduga sebagai pelaku pembunuhan.
Informasi sedang dikumpulkan dan timnya sedang melakukan pengejaran.
"Barang bukti lain ada yang motret plat nomor kendaraan pria yang diduga pelaku, itu semua nanti akan menjadi modal kami untuk mengungkap kasus ini," pungkas Donny.
lebih lanjut, Donny Eko Listianto menambahkan, bahwa korban diduga terbunuh karena dibekap oleh sang pelaku.
Ada ditemukan luka tusukan di perut Metha.
Sebagian darah tercecer hingga keluar rumah.
"Ada luka tusuk juga dan ini masih didalami. Dugaan memang ada aksi pembunuhan. Untuk motif tunggu pengembangan lebih lanjut," ucap Kompol Donny usai memeriksa di dalam rumah korban.
Selanjutnya, korban sudah dilarikan ke RSUP Kariadi. (*)