Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta yang Terungkap di Balik Kesurupan Massal Berujung Pembunuhan di Trenggalek

Kini Rini mengaku menyesal karena sudah membuat ibunya meninggal dunia.

Editor: Ravianto
zoom-in Fakta yang Terungkap di Balik Kesurupan Massal Berujung Pembunuhan di Trenggalek
SURYA.co.id/David Yohanes
Tukinem, wanita yang dipaksa meminum air 

TRIBUNNEWS.COM, TRENGGALEK - Kematian Tukinem, warga Dusun Jeruk, Desa Surenlor, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Senin (5/3/2018) membuat gempar.

Selain dicurigai meninggal secara tidak wajar, kematian wanita berusia 51 itu pun kerap dilekatkan dengan ritual klenik yang berbahaya.

Rumah Tukinem memang berada satu lokasi dengan tiga rumah anak dan kerabatnya.

Baca: Istri Diduga Diselingkuhi Atasan, Anggota Polsek di Lampung Laporkan ke Mapolda

Tukinem ditemukan tewas dalam kondisi lemas di halaman rumahnya.

Polisi pun melihat bekas kekerasan di sekitar mulut Tukinem dan saluran nafas Tukinem yang dipenuhi oleh air.

Berikut sejumlah fakta yang dirangkum Tribun Jabar dari Tribun Jatim.

Berita Rekomendasi

1. Berawal dari Kesurupan Satu Keluarga

Kasus ini terungkap dari laporan kesurupan di Dusun Jeruk.

Karena suasananya sangat ramai, warga melapor ke polisi.

Saat polisi datang ke lokasi, Tukinem sudah meninggal dunia.

Baca: Penasaran dengan Bentuk Bongkahan Emas? Ini Lima Bongkahan Emas Paling Besar yang Pernah Ditemukan

Karena curiga dengan kematiannya, polisi kemudian melakukan otopsi.

Namun hingga kini belum diketahui motif pembunuhan terhadap Tukinem.

Penyidik masih kesulitan meminta keterangan para pelaku, karena kondisi mereka juga masih shock.

“Kami rencananya berkoordinasi dengan psikiater untuk membantu penyidikan,” pungkas Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Sumi Andana

2. 25 Warga Sempat Ikat Keluarga yang Kesurupan

Perangkat desa sempat beramai-ramai berusaha mengamankan keluarga Tukiyam yang kesurupan.

"Waktu itu karena takut ada yang mengamuk, kami datang dengan 25 orang," ujar seorang perangkat, SJ saat ditemui di Balai Desa Surenlor, Selasa (6/3/2018) pagi.

Sejumlah orang yang kesurupan melemparkan benda apa saja ke halaman.

Baca: Langkah Hilton Moreira Perkuat Persipura Jayapura Terganjal

SJ dan kawan-kawan kemudian meringkus dengan tali satu per satu orang yang kesurupan dan mengikatnya.

Saat tengah sibuk meringkus mereka yang kesurupan, tubuh Tukinem ditemukan tergeletak di tanah.

3. Digelonggong Air dan Ikan Teri

Polisi melakukan otopsi terhadap jenazah Tukinem.

Sebab, sebelumnya dicurigai Tukinem meninggal secara tidak wajar.

Dari hasil otopsi yang dilakukan dokter forensik RS Bhayangkara Kediri di RSUD dr Soedomo Trenggalek, Tukinem dipastikan tewas dibunuh.

Sumi mengatakan, Tukinem tewas akibat dipaksa meminum banyak air.

Baca: Setiap ke Cirebon, Ridwan Kamil Selalu Mampir di Kedai Empal Gentong H Apud, Bikin Kangen

“Dari hasil otopsi ada bekas kekerasan di sekitar mulut korban,” terang Sumi.

Selain itu saluran nafas Tukinem juga penuh dengan air.

Air bahkan mencapai rongga dada dan membanjiri paru-paru.

“Karena cairan ini korban mati lemas,” tambah Sumi

4. Ritual Mengusir Roh Jahat

Menurut salah satu tersangka, Rini sebelumnya dilakukan ritual ucapan syukur, karena adiknya sembuh dari sakit.

"Sebenarnya ritual biasa, seperti makan nasi kuning," ujar Rini.

Namun di tengah ritual, Tukinem mengeluh sakit perut dan sesak.

Selanjutnya, mereka kemudian sepakat untuk melakukan ritual penyembuhan.

Caranya adalah memasukkan air langsung dari selang ke mulut Tukinem.

"Saya yakin penyakitnya bisa keluar. Saya tidak berpikir ibu saya tidak bisa bernafas," ucap Rini.

Selain itu ritual penyembuhan ini juga menggunakan ikan teri.

Rini mengaku, ikan teri itu untuk menarik roh jahat dari tubuh Tukinem.

Baca: Mario Gomez Ubah Posisi Sejumlah Pemain Persib, Ini Nama-nama Pemain yang Posisinya Diubah

Roh itulah yang menyebabkan Tukinem sakit.

Saat ditanya siapa yang mengajari ritual itu, menurutnya tidak ada.

Ritual dilakukan atas kesepakatan bersama.

Kini Rini mengaku menyesal karena sudah membuat ibunya meninggal dunia.

"Semua di luar kesadaran saya," ucapnya.

5. Polres Trenggalek menetapkan Tujuh Tersangka

Para tersangka adalah Rini Astuti (anak korban), Jayadi Budi (menantu korban), dan Jemitun (adik kandung).

Ketiganya dijerat dengan undang-undang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Baca: Febri Hariyadi Percaya Diri Timnas Indonesia Bisa Berbicara Banyak di Asian Games 2018

Empat tersangka lainnya adalah Suyono (adik ipar), Katenun (adik ipar), Apriliani (keponakan) dan Andris Prasetyo (keponakan).

Keempatnya dijerat pasal 170 (1) KUHP tentang pengeroyokan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas