Kolaborasi Tiga Lembaga Ini Mengembangkan Produk Tanaman Jambu Getah Merah
Program ini menjadi harapan baru bagi petani jambu supaya tidak takut lagi harga rendah.
Editor: Eko Sutriyanto
Ketua Rumah Perubahan, Rhenald Kasali mengatakan, untuk bisa melakukan perubahaan harus menjadi 'pengemudi'.
"Perubahan mengharuskan manusia berpikir sehingga mampu mencari jalan- jalan baru jika jalan sebelumnya tidak berhasil. Terus berinovasi jangan berhenti memungut dari alam saja, pelajari teknologinya, saling berbagi dan bekerjasama agar mampu menciptakan nilai tambah," katanya.
Baca: Sopir Angkot: Kalau Keputusan Itu Tidak Digubris Anies, Saya Akan Langsung ke Pengadilan
Kerjasama yang dilakukan oleh direktur Bumdesa Bersama dan PT Fruit Ing Indonesia menimbulkan harapan baru bagi petani jambu.
Yang awalnya petani jambu dibeli Rp 500/kg menjadi Rp 2000/kg oleh para pengempul sehingga mendapatkan kenaikan harga Rp 1500/kg.
Para pengumpul menjual kepada Bumdesa Bersama dengan harga Rp 2400/kg.
Lalu PT Fruit Ing Indonesia membeli dengan harga Rp 3000/kg dari bumdesa bersama.
Sistem semacam ini diyakini bisa saling menguntungkan bagi semua pihak dan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat kendal.
Salah satu komuditas unggulan di sektor hortikultura di Kabupaten Kendal adalah jambu getah merah/ jambu biji.
Luas lahan jambu merah bekisar 671, 7 ha yang hasil panennya kurang lebih 3.224,2 ton/ bulan.
Pada kondisi normal harga jambu petani masih jauh dari yang diharapkan yaitu sekitar Rp 300-500/ kg yang diambil oleh para pengepul.
Lemahnya jaringan pemasaran sehingga banyak buah terpaksa tidak dipanen dan dibiarkan membusuk di kebun. Hal ini tentu merugikan petani.