Awalnya Cuma Seorang Lalu Merembet 55 Karyawan Lainnya Kesurupan
Karyawan yang mengalami kesurupan mayoritas merupakan karyawan perempuan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, UNGARAN - Sekitar 55 orang karyawan pabrik PT Sahabat, Desa Klepu, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, terpaksa dipulangkan cepat, Jumat (9/3/2018) karena puluhan karyawan mengalami kesurupan massal.
Tindakan tersebut diambil guna menghindari terjadinya hal-hal di luar dugaan.
Semua karyawan dipulangkan sebelum waktu kerja mereka usai.
Karyawan yang mengalami kesurupan mayoritas merupakan karyawan perempuan.
Menurut keterangan Kabag Polres Semarang AKP Teguh Susilo Hadi, menindaklanjuti hal tersebut jajaran anggota Polsek Bergas mendatangi lokasi untuk melakukan pengamanan agar situasi kondusif.
“Mendapati informasi adanya kejadian (kesurupan) di PT Sahabat, anggota Polsek bergas langsung ke lokasi untuk pengaman guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Teguh.
Baca: Meski Menjamin Secara Finansial Gibran Tak Tertarik Jadi Politikus
Teguh menjelaskan, karyawan yang kesurupan sudah diisolasi dan pihak pabrik mendatangkan imam masjid dari Desa Klepu.
Langkah selanjutnya dilakukan doa bersama agar suasana kondusif.
"Setelah dibacakan doa suasana kondusif dan yang kesurupan segera dipulangkan karena dikhawatirkan kembali merembet dan di hari berikutnya supaya karyawan bisa bekerja dan beraktivitas kembali," kata Teguh.
Sementara menurut keterangan Hana (23), karyawan PT Sahabat, kesurupan awalnya hanya mengenai satu orang.
Baca: Sandiaga Siap Jadi Gubernur DKI Jika Anies Dampingi Prabowo Capres 2019
Namun ketika penanganan diberikan pada karyawan yang kesurupan, karyawan lain mendadak mengalami peristiwa serupa hingga mencapai angka 55 orang yang kesurupan.
"Yang kali pertama kesurupan mengatakan bahwa ia minta untuk ditanggapke wayang (diselenggarakan pentas wayang kulit di lokasi tersebut)," jelas Hana.
Ditambahkan Hana, di lingkungan sekitar lokasinya bekerja memang dikenal rutin menyelenggarakan pentas wayang kulit.
Namun ia mengaku lupa kapan biasanya pentas tersebut diselenggarakan. (tribunjateng/cetak/arh)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.