Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Becak dan Andong Bakal Jadi Kendaraan Premium Malioboro

Keberadaan andong dan becak kayuh selama proses revitalisasi Malioboro sisi barat berlangsung, masih dapat dijumpai.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Becak dan Andong Bakal Jadi Kendaraan Premium Malioboro
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
REVITALISASI MALIOBORO SISI BARAT. Alat berat digunakan untuk mengeruk aspal bagian jalur lambat di jalan Malioboro, kota Yogyakarta, Senin (12/3/2018). Sisi barat yang penuh dengan pedagang kaki lima dan pertokoan tersbeut akan dibongkar dan dikerjakan secara bertahap. TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Keberadaan andong dan becak kayuh selama proses revitalisasi Malioboro sisi barat berlangsung, masih dapat dijumpai.

Kepala UPT Malioboro, Syarif Teguh menjelaskan bahwa baik becak kayuh maupun andong diperbolehkan tetap beroperasi dengan titik mangkal berada di area yang belum digarap oleh kontraktor.

"Selama bisa digunakan, gunakan. Kami siapkan beberapa alternatif untuk mangkal becak dan andong," tuturnya, Selasa (13/3/2018).

Selain itu, Syarif memastikan, wisatawan masih bisa menikmati jasa yang ditawarkan becak kayuh maupun andong untuk menikmati suasana Yogya, ketika proses revitalisasi Malioboro sisi barat tersebut telah rampung sepenuhnya.

"Akan ada 'celukan' (ruang) untuk tempat mangkal becak dan andong. Kira-kira andong 28 dan becak sekitar 50," urainya.

Mengingat jumlah becak kayuh dan andong Malioboro yang sangat banyak, pihaknya tidak hanya bertumpu pada ruang untuk becak kayuh dan andong yang nantinya berada di jalur lambat, namun juga merencanakan penempatan becak kayuh dan andong di Tugu KB Abu Bakar Ali dan juga sisi utara eks Bioskop Indra.

Berita Rekomendasi

"Nanti becak dan andong jadi kendaraan premium. Makanya perlu pembatasan, yang mangkal khusus becak kayuh," tuturnya.

Syarif menambahkan, ketika selesai revitalisasi Malioboro nanti, pemerintah segera melaksanakan rekayasa lalu lintas.

Hal itu untuk melihat jumlah kendaraan serta kepadatan jalan Malioboro nanti akan seperti apa.

"Apakah ada penutupan dan sebagainya. Untuk itu perlu uji coba," beber Syarif. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas