Becak dan Andong Bakal Jadi Kendaraan Premium Malioboro
Keberadaan andong dan becak kayuh selama proses revitalisasi Malioboro sisi barat berlangsung, masih dapat dijumpai.
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Keberadaan andong dan becak kayuh selama proses revitalisasi Malioboro sisi barat berlangsung, masih dapat dijumpai.
Kepala UPT Malioboro, Syarif Teguh menjelaskan bahwa baik becak kayuh maupun andong diperbolehkan tetap beroperasi dengan titik mangkal berada di area yang belum digarap oleh kontraktor.
"Selama bisa digunakan, gunakan. Kami siapkan beberapa alternatif untuk mangkal becak dan andong," tuturnya, Selasa (13/3/2018).
Selain itu, Syarif memastikan, wisatawan masih bisa menikmati jasa yang ditawarkan becak kayuh maupun andong untuk menikmati suasana Yogya, ketika proses revitalisasi Malioboro sisi barat tersebut telah rampung sepenuhnya.
"Akan ada 'celukan' (ruang) untuk tempat mangkal becak dan andong. Kira-kira andong 28 dan becak sekitar 50," urainya.
Mengingat jumlah becak kayuh dan andong Malioboro yang sangat banyak, pihaknya tidak hanya bertumpu pada ruang untuk becak kayuh dan andong yang nantinya berada di jalur lambat, namun juga merencanakan penempatan becak kayuh dan andong di Tugu KB Abu Bakar Ali dan juga sisi utara eks Bioskop Indra.
"Nanti becak dan andong jadi kendaraan premium. Makanya perlu pembatasan, yang mangkal khusus becak kayuh," tuturnya.
Syarif menambahkan, ketika selesai revitalisasi Malioboro nanti, pemerintah segera melaksanakan rekayasa lalu lintas.
Hal itu untuk melihat jumlah kendaraan serta kepadatan jalan Malioboro nanti akan seperti apa.
"Apakah ada penutupan dan sebagainya. Untuk itu perlu uji coba," beber Syarif. (*)