Penambangan Liar Bikin Petani Desa Brayo Geram
Mayoritas penduduk merupakan petani, dan akibat penambangan liar di sepanjang Sungai Lojahan hampir seluruh sawah terancam tak bisa ditanami
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Budi Susanto
TRIBUNNEWS.COM, BATANG - Warga Desa Brayo Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang geram karena kegiatan penambangan liar yang ada di sekitar desa.
Pasalnya mayoritas penduduk merupakan petani, dan akibat penambangan liar di sepanjang Sungai Lojahan hampir seluruh sawah terancam tak bisa ditanami.
Dikatakan Tatik Setianingsih satu di antara pemilik sawah di desa Brayo penambangan liar tersebut sudah berjalan hampir 3 tahun.
"Sawah kami mati, karena aliran Sungai Lojahan terus dikeruk, padahal mayoritas penduduk desa adalah pentani," ujarnya, Selasa (13/2/2018).
Tatik yang memiliki sawah 500 meter persegi, bahkan sampai membeli beras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Kami petani sampai membeli beras untuk dimasak, bayangkan petani sampai membeli beras, ini sudah berlangsung bertahun-tahun," paparnya.
Baca: Petani Asal Sidrap Jual Nama Sri Mulyani Untuk Menipu
Wanita tersebut menuturkan, warga pernah bentrok fisik dengan penambang liar beberapa waktu lalu.
"Warga desa pernah menghadang truk yang memuat hasil tambang, bahkan jembatan penghubung hampir dirusak warga karena merasa dirugikan dan tidak diperhatikan oleh pemerintah daerah, namun pihak kepolisian menenangkan kami," timpalnya.
Ditambahkanya, Rencana Peraturan Daerah (Raperda) Kabupaten Batang 2016 terkait penambangan gol c dalam proses penggodokan.
"Kalau sampai disahkan dan diijinkan pasti kami semakin menderita," kata Tatik.
Data yang dihimpun Tribunjateng.com, Raperda terkait potensi kawasan peruntukan pertambangan sumber daya mineral batuan mencapuk 9 dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Batang.
Adapun total luasan mencapai 251,64 hektar yang terdiri dari Kecamatan Bandar 8,07 hektar, Banyuputih 59,09 hektar, Gringsing 61,44 hektar, Limpung 6,76 hektar, Raban 9,03 hektar, Subah 7,35 hektar, Tersono 4,20 hektar, Tulis 13,50, dan terakhir Kecamatan Wonotunggal dengan luasan 44,21 hektar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.