Ini Kiprah Black Hat di Surabaya, Kok Bisa Terseret Kasus Peretasan di Dunia?
Nama Surabaya Black Hat (SBH) tenar begitu polisi dan FBI menangkap 3 anggotanya terkait kasus peretas alias Hacking.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA -- Nama Surabaya Black Hat (SBH) tenar begitu polisi dan FBI menangkap 3 anggotanya terkait kasus peretas alias Hacking.
Ketiga orang itu berinisial NA, ATP dan KPS. Menurut polisi ketiga orang yang berstatus mahasiswa itu merupakan bagian dari jaringan hacker di mana anggotanya mencapai 600 hingga 700 orang.
Tetapi benarkah itu? Leader dari Surabaya Black Hat, Ramazeta akhirnya angkat bicara.
Ramazeta menuturkan Surabaya Black Hat bukan jaringan peretas tetapi organisasi kepemudaan berbasis IT di Surabaya.
Baca: Depresi Berat, TKI Ini Gigit Lidah Sendiri, Sudah 3 Pekan Dirawat di Rumah Sakit di Taiwan
Surabaya Black Hat sendiri berdiri pada tahun 2011. Tak diketahui berapa jumlah anggota Surabaya Black Hat. Saat Surya Malang mencoba mengkonfirmasikan ini Ramazeta memilih tak berkomentar.
Yang jelas, Surabaya Black Hat merupakan organisasi terkodinir. Mereka bahkan memiliki website khusus yang menampung segala macam aktivitas anggotanya.
Baca: 3 Hacker Surabaya Bobol 600 Situs di 44 Negara, FBI Turun Tangan
Selain itu, Surabaya Black Hat juga aktif menggelar berbagai seminar terkait keamanan internet, termasuk juga diskusi soal hacking deface.
Menurut Rama Zeta diskusi tersebut hanya untuk edukasi saja. "Lebih ke prevention dan bukan web orang yang dicoba. Tapi web lokal," kata Rama Zeta saat dihubungi SURYAMALANG.com (Harian SURYA) pada Selasa (13/3/2018).
Rama Zeta menambahkan aktivitas illegal anggota di luar forum bukan tanggung jawab organisasi Surabaya Black Hat.
"Di forum sudah ada peraturannya, bahwa kegiatan hacking deface dan sebagainya adalah tindakan illegal di indonesia dan sudah diatur dalam UU ITE.
Segala tindakan illegal yang dilakukan diluar forum, diluar pertanggung jawaban SBH (Surabaya Black Hat) dan tanggung jawab pribadi," tegasnya.
"Perlu diluruskan Surabaya Black Hat bukan seperti yang diberitakan, bahwa semua anggotanya melakukan hal seperti itu," ungkap Rama Zeta.