Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Halau Truk Pengangkut Gabah, Dandim Maros: Kami Jalankan Perintah Presiden Jokowi

Jika dibeli oleh Bulog, berat gabah bisa mencapai 100 kilogram perkarung. Namun saat dibeli tengkulak, beratnya hanya 90 kilogram per karung.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Halau Truk Pengangkut Gabah, Dandim Maros: Kami Jalankan Perintah Presiden Jokowi
handover
Kodim 1422 Maros semakin gencar melakukan Operasi Serapan Gabah Petani (Sergap) agar gabah petani bisa diserap maksimal oleh Bulog. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUNNEWS.COM, MAROS - Kodim 1422 Maros semakin gencar melakukan Operasi Serapan Gabah Petani (Sergap) agar gabah petani bisa diserap maksimal oleh Bulog.

Dandim 1422 Maros, Letkol Kav Mardi Ambar mengatakan, Selasa (13/3/2018) gabah yang berhasil dicegat, rencananya akan dibawa ke Kabupaten Sidrap.

Baca: Tadinya Mengaku Diperkosa, Bocah Ini Akhirnya Ungkap Siapa Ayah dari Anak yang Dilahirkannya

"Tadi malam, ada beberapa titik lokasi prajurit melakukan operasi. Anggota berhasil menghalau penjualan gabah petani oleh tengkulak. Gabah itu, mau dibawa ke Sidrap," katanya.

Para oknum sengaja membeli gabah saat malam hari, supaya leluasa mengangkutnya ke Sidrap. Oknum yang dipergoki tersebut diarahkan untuk menjual gabahnya ke Bulog.

Dia mengimbau, petani supaya tidak terkecoh dengan harga tinggi yang ditawarkan oleh tengkulak. Pasalnya, tengkulak tersebut juga memainkan bobot timbangan.

Berita Rekomendasi

Meski selisih harga dari Bulog dan tengkulak bisa mencapai seribu rupiah perkilogram, namun kuantitasnya jelas lebih sedikit.

Jika dibeli oleh Bulog, berat gabah bisa mencapai 100 kilogram perkarung. Namun saat dibeli tengkulak, beratnya hanya 90 kilogram per karung.

"Mereka memang berani membeli gabah dengan harga tinggi dari harga normal Bulog Rp 4.400 per kilogram. Tapi mereka memainkan timbangan. Jadi petani yang rugi. Sama saja dengan bohong dan akal-akalan," katanya.

Selama ini, banyak tengkulak yang bermain di Maros. Mereka membeli gabah Maros lalu membawanya ke Sidrap untuk ditimbun, atau dikirim keluar daerah secara ilegal.

Memang saat ini bisa untung dengan harga tinggi. Tapi petani akan kembali merugi saat harga beras naik di pasaran.

"Kami hanya menjalankan perintah Presiden. Logikanya, kalau harga pangan tinggi, pasti akan berdampak pada stabilitas keamanan negara," katanya.(*)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Jalankan Perintah Presiden, TNI Hadang Petani di Maros yang Ingin Jual Gabah ke Tengkulak,

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas