Diguncang Gempa, Warga Pamekasan Madura Panik Berhamburan ke Luar Rumah
Masyarakat di Pamekasan dikagetkan dengan gempat bumi yang melanda kawasan itu, Jumat (16/3/2018) sekitar pukul 14.33.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN – Masyarakat di Pamekasan dikagetkan dengan gempat bumi yang melanda kawasan itu, Jumat (16/3/2018) sekitar pukul 14.33.
Walau getaran gempa ini hanya berlangsung beberapa detik dan tidak menimbulkan korban jiwa, namun membuat panik warga.
Seperti yang diungkapkan Tia Sandy (22) yang saat itu berada di tempat kerjanya di Jl Kabupaten, Pamekasan.
Dia merasakan dinding dan lantai di ruang kerjanya bergetar selama beberapa detik. Ia mengira getaran itu pengaruh truk besar lewat di depannya. Namun ia tidak yakin, karena getaran yang ia rasakan lain, karena getarannya agak keras.
Kemudian Tia ke luar ruangan menemui teman-temannya. Dan ternyata mereka merasakan hal yang sama.
Sehingga Tia yakin, jika getaran itu gempa. Apalagi sebagian teman sekantornya ke luar terlihat panik dan memberitahu jika getaran tadi merupakan gempa.
“Saya takut dan panik juga, saat merasakan getaran tadi,” ujar Tia Sandy, kepada Tribunjatim.com.
Hal senada diungkapkan Kusmanto, pensiunan anggota Polres Pamekasan yang juga merasakan getaran gempa, yang diperkirakan berlangsung sekitar 10 detik.
Dikatakan, saat itu ia bersama istrinya menemui tamu di ruang tamu. Tiba lantai rumahnya bergetar, termasuk mesin jahit yang di ruang keluarga ikut bergetar.
Suara getaran mesin jahit itu terasa di telinga cukup keras. Sehingga antara dirinya dengan tamu itu saling bertanya apa yang terjadi.
Kemudian Kusmanto sadar, jika getaran itu merupakan gempa. Kemudian ia meminta istri dan tamu segera ke luar rumah, khawatir terjadi gempa susulan yang lebih besar.
“Ini benar-benar gempa dan kami merasakan. Masyarakat butuh informasi, apakah nanti ada gempa susulan atau tidak,” ujar Kusmanto.
Supervisor Pusat Pengendalian Operasi (Pusdal Ops) Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, Budi Cahyono, mengatakan, terjadinya gempa itu berpusat 11 km barat laut, Pamekasan, yang diduga akibat terjadinya pergeseran lempeng bumi, di wilayah Sesar Rembang. Kebetulan alur lempeng ini dari Jawa Tengah, sampai ke Madura.
Dikatakan, gempa tektonik yang terjadi di Pamekasan ini, bisa jadi lempengnya yang rapuh. Dampak gempa ini bisa dirasakan di wilayah Kecamatan Palengaan, Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Larangan. Kekuatan gempa itu, 3,5 skala ritcher di kedalaman 13 m, 11 km barat laut Pamekasan.
“Yang paling merasakan dampak gempa ini, masyarakat di kota Pamekasan, karena jaraknya hanya berkisar 11 km dari kota. Barusan saya banyak menerima laporan, baik dari masyarakat mapun pegawai kantoran yang merakan getaran gempa di kantornya,” ujar Budi Cahyono.
Ditanya apakah akan terjadi gempa susulan, Budi Cahyono, tidak bisa memastikan, sebab hingga beberapa jam kemudian, tidak ada gempa susulan.
Karena itu, kepada masyarakat diharap tenang jangan panik. Jika menginginkan informasi, bisa langsung ke BPBD.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.