Mengenal Sejarah Tugu Soekarno, Bukti Palangkaraya Telah Lama Dicadangkan Jadi Ibu Kota RI
Kota Palangkaraya, Ibu Kota Kalimantan Tengah, punya sejarah sendiri saat pendiriannya, ketika Kalteng lepas dari Kalsel.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA - Kota Palangkaraya, Ibu Kota Kalimantan Tengah, punya sejarah sendiri saat pendiriannya, ketika Kalteng lepas dari Kalsel, Kota yang diberi gelar Kota Cantik ini terus membangun.
Provinsi ini, ingin maju sejajar dengan provinsi lain di Indonesia, sehingga sejak tanggal 17 Juli 1957, Presiden Pertama RI, Soekarno meletakkan pemancangan tiang pertama dengan menjadikan Palangkaraya sebagai Ibu Kota Kalimantan Tengah.
Pada saat itu, masyarakat (Kalimantan Tengah) menginginkan terbentuknya Provinsi Kalimantan Tengah yang akhirnya rencana Ibukota Kalimantan Tengah (Palangkaraya) menjadi kesempatan emas bagi Presiden oeukarno dalam menuangkan ide-idenya.
Baca: Gerindra Godok 15 Nama Calon Pendamping Prabowo
Berdasarkan pengalamannya keliling dunia dan beberapa kota di Indonesia, pada akhirnya desain Kota Palangkaraya yang diciptakannya dipersiapkan juga untuk ibu kota RI, menurut Wijanarka Dosen Universitas Palangkaraya (UPR) dalam bukunya tentang, sejarah berdirinya Palangkaraya.
Batalnya Palangkaraya menjadi ibu kota RI disebabkan oleh sulitnya pengadaan bahan bangunan dan medan yang masih sangat sulit menuju Kota Palangkaraya (saat pembangunan tahun 1957-1959), ditambah lagi tiga aspek (Wijanarka, 2006) yaitu:
Keberadaan sejarah Kota Jakarta yang sudah terbentuk komposisinya oleh pemerintah kolonial akhirnya memaksa Soekarno untuk meneruskan program-program pembangunan.
Baca: Pencalonan Gatot Nurmantyo Sebagai Capres Tinggal Menunggu Mantan Panglima TNI itu Pensiun
Ini, seperti Jakarta by Pass, Jalan Tanjung Priok-Cililitan, Jalan Cawang, Lapangan Terbang Kemayoran, Jembatan Semanggi, Hotel Indonesia, Wisma Nusantara, Masjid Istiqlal dan Monumen Nasional.
Desakan para duta besar negara sahabat, mungkin, saat peletakan tiang pancang Kota Palangkaraya, Soekarno juga mempromosikan calon ibu kota RI kepada dua duta besar Negara adidaya Rusia (DA Zukov) dan Amerika (Hugh Cumming Jr) yang pada waktu itu oleh Soekarno diajak ke Palangkaraya.
Mungkin pula dengan mengalami beratnya medan perjalanan ke Palangkaraya saat itu, dan mungkin adanya hasil evaluasi Sukarno tahun 1959 yang menunjukkan sulitnya pengadaan bahan bangunan dalam proses pembangunan Kota Palangkaraya.
Baca: Kasus Penembakan Mobil Pejabat Pemkot Surabaya Mulai Terkuak, Semua Berawal dari Surat Bantib
Kedua duta besar yang saat itu sangat berpengaruh terhadap dunia mendesak Soekarno untuk memilih Jakarta sebagai ibu kota RI, sehingga rencana Palangkaraya dijadikan Ibu Kota RI pun, belum bisa terwujud. (Banjarmasin Post/Faturahman)