Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

104 Orang Keracunan Saat perayaan Nyepi

Kemeriahan hari pengerupukan berubah menjadi kepanikan bagi warga Banjar Mudita, Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 104 Orang Keracunan Saat perayaan Nyepi
Istimewa
Korban keracunan makanan di Banjar Mudita, Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar saat tiba di RSUD Sanjiwani, Sabtu (17/3/2018). Puluhan warga setempat diduga keracunan makanan usai acara pengerupukan. 

TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR – Kemeriahan hari pengerupukan berubah menjadi kepanikan bagi warga Banjar Mudita, Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar.

Sebab, sebanyak 104 orang warga setempat dilarikan ke sejumlah rumah sakit di Gianyar. Mereka mengalami diare, muntah-muntah dan sakit kepala secara massal.

Belum ada keterangan pasti mengenai penyebab peristiwa yang dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) ini. Namun diduga para korban keracunan usai acara makan-makan setelah mengarak ogoh-ogoh.

Korban sebagian besar pemuda dan anak-anak, serta prajuru setempat, kelian dinas dan kelian adat Banjar Mudita.

Mereka dirawat intensif di RSUD Sanjiwani Gianyar dan RS Ari Santhi Ubud. Para korban dibawa ke RS tepat saat Hari Nyepi.

Lantaran terlalu banyaknya korban keracunan, evakuasi ini juga melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar.

Prajuru Banjar Mudita, Dewa Kawi, yang selamat dari keracunan, mengatakan bahwa para korban hingga kemarin masih dalam penanganan intensif di RSUD Sanjiwani dan RSUD Ari Santi, Ubud.

Berita Rekomendasi

Kata dia, kondisi semua korban saat ini sudah mulai membaik. Keracunan tersebut diketahui pada Sabtu (17/3) sekitar pukul 05.00 Wita atau satu jam sebelum Nyepi berlangsung.

“Saat itu, ada laporan dari seorang dokter dari RSUD Sanjiwani. Kemudian, tak berselang lama saya dapat telepon dari warga, yang mengatakan suaminya mengalami diare dan muntah-muntah. Sekitar pukul 08.00 Wita, seorang warga datang ke rumah untuk memeriksa kondisi keluarga saya,” ujar Dewa Kawi, Minggu (18/3) siang.

Lantaran menilai hal tersebut aneh, Dewa Kawi pun meninggalkan ritual Catur Baratha Penyepian, lalu mendatangi Bale Banjar Mudita untuk menanyakan pada prajuru lainnya yang saat itu mendapat tugas menjaga suasana Nyepi.
Sebelum sampai di bale banjar, tepatnya di di depan Pura Penataran Agung Sukawati, Dewa Kawi melihat sejumlah ambulans sudah siaga di sana.

Tak hanya itu, petugas kesehatan dari Puskesmas Sukawati I juga telah membuka posko darurat.

“Setelah ada warga yang mendata, saya langsung ke bale banjar. Ternyata di jalan depan Pura Penataran Agung sudah banyak ambulans, dan di sana juga ada posko darurat, warga silih berganti memeriksakan kesehatannya. Data terakhir, ada 92 orang opname di RSUD Sanjiwani, satu orang di RS Ari Santhi, sisanya orang masih diobservasi di IGD RSUD Sanjiwani,” ujar Made Kawi.

Pihaknya belum mengetahui penyebab keracunan massal tersebut. Namun dia memastikan, usai mengarak ogoh-ogoh, sejumlah krama menyantap makanan yang didapatkan dari membeli.

Terkait kenapa dirinya bisa lolos dari keracunan, Dewa Kawi mengatakan Ida Bhatara Hyang Guru masih menyayanginya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas