Para Petani Resah Kawanan Gajah Kembali Merusak Tanaman
Puluhan gajah liar kembali merusak tanaman petani di Gampong Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur.
Editor: Dewi Agustina
Menurutnya, Pemkab Aceh Timur harus memiliki program jangka pendek untuk mengatasi serangan gajah yang sangat merugikan petani setempat.
"Harus ada solusi jangka pendeknya. Karena persoalan ini sudah sangat memprihatinkan," ungkap Samsul.
Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo saat ditanyai tentang rencana pembangunan parit gajah di Aceh Timur mengatakan, pihaknya dan Forum Konservasi Leuser (FKL) baru selesai tahap survei lokasi.
Saat ini kedua pihak sedang mendesain dan menghitung anggaran yang dibutuhkan untuk membuat parit itu.
Baca: Catat Tiga Titik Kritis di Ruas Tol Jakarta-Surabaya saat Mudik Lebaran
"Saya sudah meminta FKL untuk segera memulai pembangunan barrier jika tahapan itu sudah selesai," ujar Sapto kepada Serambi, kemarin.
Pihaknya juga akan segera berkoordinasi dengan Pemkab Aceh Timur untuk mempercepat proses pembangunan parit.
Terkait fungsi CRU yang kurang optimal, Sapto mengaku bahwa daya jangkau CRU terbatas pada kawasan di sekitarnya.
"CRU itu solusi jangka pendek. Sedangkan jangka panjangnya adalah konversi habitat, hentikan penebangan liar, dan membangun barrier," jelas Sapto. (c49)